Proyeksi Pergeseran Mata Pencarian Masa Mendatang, Persaingan Usaha di Malinau Perlu Diatur

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Isu ekonomi dan lingkungan jangka panjang akibat pembangunan berdasarkan kajian Pokja Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau KLHS Malinau, diproyeksi juga berpengaruh pergeseran sumber mata pencaharian masyarakat.

Pola pemanfaatan ruang melalui Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW perlu mempertimbangkan isu jangka panjang bagi ekonomi mikro dan kecil.

Disampaikan Ketua Lembaga Adat Dayak Sa'ban Malinau, Pdt Jhonson Pawang terkait perlunya pemerataan ekonomi hingga iklim usaha.

"Khususnya kaitannya dengan pemerataan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Dampak Genangan Waduk, Puluhan Spesies Hewan di Malinau Terancam Punah, Relokasi Harus Dilakukan

Perlu ada pemerataan ekonomi serta usaha-usaha kecil dilibatkan supaya manfaatnya juga dirasakan semua masyarakat," Ujarnya, Minggu (16/7/2023).

Industri energi hijau yang tersebar di sejumlah wilayah, termasuk pengelolaan Minerba saat ini mengakibatkan pola ruang pada sektor pertanian dan perkebunan menyusut.

Campur tangan pemerintah khususnya terkait iklim usaha serta persaingan usaha menjadi penting agar kelompok usaha kecil mendapatkan porsi yang sama, tidak didominasi kelompok tertentu.

"Seperti proyek PLTA, kami minta juga melibatkan usaha kecil, usaha lokal. Agar ada pemerataan ekonomi dan semua merasakan manfaatnya," Katanya.

Ketua Komisi 2 DPRD Malinau, Kus Fajar Rimawan juga menyampaikan usulan yang sama.

"Pendapatan aslu daerah menjadi fokus pemerintah, khususnya kaitannya pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro. Penyediaan pangan, papan termasuk akomodasi ini pentig dirumuskan," Katanya.

Baca juga: Dampak Genangan Waduk, Puluhan Spesies Hewan di Malinau Terancam Punah, Relokasi Harus Dilakukan

Di Malinau, selain sebaran konsesi industri hijau, pengelolaan mineral dan batu bara tersebar masih menjadi sumber utama penopang ekonomi saat ini.

(*)

Penulis : Mohammad Supri