Ponsel Wawali Tarakan Diretas
Kronologi Nomor Ponsel Wawali Tarakan Diretas: Nomor Sudah Tidak Digunakan, tapi Masih Aktif
Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto kaget, karena nomor ponsel miliknya yang sudah tidak dipakai, karena diretas orang ternyata masih aktif
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto kaget, karena nomor telepon selular ( ponsel ) miliknya yang sudah tidak dipakai, karena diretas orang ternyata masih aktif.
Bahkan, nomo tersebut digunakan oleh oknum untuk melakukan penipuan dengan meminta sejumlah uang.
Berikut kronologi hingga akhirnya Wakil Walikota Tarakan Effendhi Djufrianto harus ganti nomor ponselnya.
Awalnya nomor ponsel dan WhatsApp (WA) milik Wawali Tarakan ini diretas atau di-hack orang tak dikenal.
Akhirnya, nomor ponsel 081346653529 tidak digunakan lagi alias di-block.
Baca juga: BREAKING NEWS Nomor Ponsel Wakil Walikota Tarakan Diretas, Modus Minta Transfer Uang
Namun, tanpa sepengatahuannya, kontak ponsel yang tertera ternyata bisa dihubungi pelaku dan meminta sejumlah uang.
Pelaku justru memanfaatkan kontaknya untuk melakukan penipuan dengan meminta sejumlah uang untuk dikirim ke rekening nank Jago atas nama Milda Hartojo dengan nomor rekening 102906224862.
Saat dikonfirmasi TribunKaltara.com, Effendhi Djuprianto membenarkan, bahwa nomor ponselnya telah di-hack orang tak bertanggung jawab.

"Jadi kami mengimbau masyarakat bahwa nomor telepon saya, 081346653529 itu dihack orang.
Kemungkinan sebelumnya sudah menjadi pertemanan dengan kami, jadi hati-hati," ujar Effendhi Djuprianto.
Anehnya lagi, setelah berganti nomor baru, Effendhi Djuprianto mengaku ada yang berusaha menembus meminta pertemanan mengonfirmasi ke nomor barunya.
"Sekarang nomor baru saya juga belum bisa saya gunakan. Jadi sementara koordinasi lewat ajudan atau asisten.
Saya minta warga Tarakan untuk lebih hati-hati, karena dia biasanya minta bantuan berupa uang," ujarnya.
Baca juga: Waspada Penipuan, Nama dan Foto Wakil Wali Kota Tarakan Efendhi Djuprianto Ikut Dicatut
Kemudian ia juga menyampaikan, hati-hati terhadap warga Tarakan yang masih menyimpan kontak dirinya di nomor 081346653529 agar jangan memberikan nomor rekening.
TribunKaltara.com mencoba membuktikan apakah nomor kontak 081346653529 masih aktif dan ternyata sampai saat ini nomor tersebut masih digunakan pelaku.
Dan saat dipancing untuk bertemu, pelaku mengaku sibuk dan masih di kantor.
Lapor Polisi
Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WITA, Wawali Tarakan, Effendhi Djuprianto menyambangi Polres Tarakan dalam rangka memasukkan laporan peretasan nomor ponsel miliknya.
Baca juga: Korban Telanjur Transfer Segera Lapor Polisi, Imbau Jangan Asal Download Dokumen di WhatsApp
Usai membuat laporan, Effendhi Djuprianto kepada wartawan mengungkapkan bahwa sampai hari ini nomor kontaknya 081346653529 ternyata masih aktif.
Padahal sejak kemarin sudah tidak digunakan olehnya karena laporan adanya korban sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang.
"Ternyata dari informasi teman-teman masih digunakan juga.
Salah satunya adalah ia merasa adalah saya dan ada di Tarakan, berani meminta dikirim ke rekening Bank Jago," ujarnya.
Ia mengakui laporan ini harus segera dimasukkan agar menghentikan pelaku termasuk bentuk pencegahan agar tidak ada lagi masyarakat Tarakan khususnya dan Kaltara yang dirugikan dari pelaku hacker.
"Sebelum ke kantor polisi, dari karyawan saya, ada tukang saya diminta uang dan kedua, ditanya nomor rekeninya karyawan yang ada isi saldo.
Jadi saya berpikir, ini mencegah indikasi kerugian, kami segera lapor polisi," paparnya.
Baca juga: Penipuan Berkedok Undangan Nikahan APK Makan Korban, Tabungan Rp1,4 M Milik Pengusaha Malang Lenyap
Termasuk pihaknya juga setelah dari kepolisian segera ke Grapari Telkomsel untuk meminta agar nomor tersebut tidak diaktifkan sehingga tidak bisa digunakan oleh pelaku.
Ia melanjutkan lagi, yang dilaporkan sesuai dengan nama yang ada dalam rekening tujuan karena nomor rekening tersebut digunakan oleh pelaku untuk menjadi tujuan pengiriman.
"Mudahan dengan itu kami sudah bisa melapor sebagai bentuk pencegahan kaitannya dengan penipuan mereka lakukan.
Barang bukti ada WA transfer, kemudian jelas nanti nomornya ada, banknya juga ada, mudahan bisa," paparnya.
Ia melanjutkan kepada warga Tarakan yang merasa menjadi korban diimbau segera melaporkan ke kepolisian sehingga bisa mendukung alat bukti untuk bisa memberatkan pelaku.
Dugaan pelaku apakah warga Tarakan atau warga luar Tarakan, ini menjadi tugas kepolisian.
"Nanti ditelusuri karena ini kegiatan yang memang sementara tidak ada kerugian signifikan, tapi kalau ada masyarakat yang sudah mentransfer, segera lapor Polres,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.