Berita Tarakan Terkini

Tol Laut Rute Tarakan-Makassar Beroperasi, 37 Kontainer Rumput Laut Dikirim, Ini Rincian Harganya

Dengan adanya tol laut rute Tarakan-Makassar pengusaha rumput laut dapat mengirimkan produknya tentu komditi yang dihasilkan dapat harga mahal.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas di Pelabuhan Malundung Tarakan yang kini sudah bisa melayani pengiriman rumput laut tujuan Makassar memanfaatkan fasilitas tol laut. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Fasilitas tol laut trayek Tarakan-Makassar untuk kargo peti kemas kini sudah beroperasi dan disiapkan Pelindo IV Cabang Tarakan.

Pekan kemarin dari asosiasi petani rumput laut sudah berhasil mengirimkan komoditasnya ke Makassar menggunakan fasilitas tol laut tersebut.

“Ini sudah keberangkatan kedua kemarin, kalau dua minggu lalu, ada yang berangkat perdananya dan traffic-nya meningkat terus. Jadi trayek Tarakan-Makassar untuk tol laut, masyarakat bisa memanfaatkan itu selain rumput laut,” ungkap Rio Dwi Santoso, General Manager Pelindo IV Cabang Tarakan kepada media.

Untuk diketahui fasilitas tol laut merupakan suatu program pemerintah berupa pengangkutan logistik kelautan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan nusantara agar bisa tercipta kelancaran distribusi barang dan bisa mengurani disparitas harga antar wilayah barat dan timur di Indonesia.

Baca juga: Trayek Baru Tol Laut Rute Tarakan-Makassar Dibuka, Besaran Tarif Tunggu Ketetapan Kemenhub

Ia menjelaskan, masyarakat yang juga ingin memanfaatkan momen arus baliknya kapal kargo dari Makassar menuju Tarakan sangat ditunggu untuk mengisi kekosongan.

Ia melanjutkan, selama ini masyarakat atau pengusaha mengambil dari Pulau Jawa untuk komoditi dinilai labih mahal dan waktu tempuh juga lama, bisa memilih opsi melalui Makassar.

“Apa komoditi di Makassar yang lebih bisa cocok, bisa memanfaatkan fasilitas ini. Dua minggu sekali. Nama kapalnya Asia Pratama,” paparnya.

Dengan adanya fasilitas tol laut, ada subsidi yang diberikan dan membantu meminimalisir biaya yang dikeluarkan pengusaha atau pengguna.

“Karena subsidi kan pasti lebih murah. Jika dilihat, Surabaya ke Tarakan saja Rp10 juta sampai Rp 11 juta normalnya. Kalau dari dari Tarakan ke Makassar Cuma Rp5 jutaan. Itu memanfaatkan tol laut tadi. Selama ini kesulitan teman-teman jual komoditinya ke Makassar pakai kapal kayu,” ujarnya.

Baca juga: Harga Komoditas di Bulungan Masih Mahal, Tol Laut di Pelabuhan Kayan I Belum Efektif Tekan Harga

Risikonya pertama, tidak ada asuransi. Jika terjadi problem, petani rumput laut bisa merugi dan itu yang dikeluhkan kemarin. Kemudian, durasi sampainya serta safety.

“Sekarang masyarakat bisa memanfaatkan, gak harus dibawa ke Makassar. Dari Makassar ke sini pun bisa. Satu container itu cuma Rp5 juta, apa saja itu, bisa. Komoditas dari Makasar dan daerah sekitarnya itu bisa,” paparnya.

Dua pekan kemarin saat keberangkatan menuju Makassar, total 15 kontainer untuk rumput laut dikirim ke Makassar. Kemudian yang kedua baru saja berangkat sebanyak 22 kontainer.

“Semua muatannya rumput laut. Kemarin awal saya tanya minimal 10 kontainer, tapi nyatanya kemarin lebih dikirim. Jadi ada peningkatan setiap minggu. Jadi masyarakat bisa memanfaatkan arus baliknya ini dari Makassar ada yang mau bawa komoditas,” terangnya.

GM Pelindo IV Cabang Tarakan, Rio Dwi Santoso.
GM Pelindo IV Cabang Tarakan, Rio Dwi Santoso. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ada juga lanjutnya Kapal Camara Nusantara 5, khusus mengangkut ternak sapi kambing dan sejenisnya. Ia menyebutkan, khusus fasilitas tol laut, ada sejumlah kapal yang melayani. Termasuk Sanus.

“Sanus itu ada empat, kemudian kapal ternak juga, jadi total sekitar enam kapal yang melayani. Tarakan ini termasuk istimewa. Kebijakan tol laut ini, enam bulan sekali dievaluasi. Saya yakin rumput laut ini akan jalan terus,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved