Berita Daerah Terkini
Kenakan Adat Kutai Gubernur Isran Noor Jadi Pembicara di Jenewa, Tegaskan Komitmen Pembangunan Hijau
Mengenakan busana Adat Kutai, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menjadi salah satu pembicara webinar yang berlangsung di Jenewa, Swiss.
TRIBUNKALTARA.COM, JENEWA – Mengenakan busana Adat Kutai, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menjadi salah satu pembicara webinar yang berlangsung di Jenewa, Swiss.
Gubernur Isran Noor didaulat menjadi pembicara di acara webinar internasional “Mobilization of Climate Finance for Accelerating Climate Actions”.
Kegiatan webinar ini dilaksanakan atas kerja sama Permanent Mission of The Republic of Indonesia Geneva, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan United Nations The Joint SDG Fund.
Isran Noor hadir langsung di Jenewa, tepatnya di Palais des Nations Building E Room XXII, Jenewa, Swiss, Selasa (5/9/2023).
Webinar “Mobilisasi Pendanaan Perubahan Iklim untuk Mempercepat Aksi Perubahan Iklim” dibuka oleh Wakil Tetap Indonesia untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, HE Febryan A Ruddyard.
Dalam paparannya yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pembangunan Hijau dan Mitigasi Perubahan Iklim di Kalimantan Timur”, Gubernur Isran Noor menyampaikan terkait konsistensi dan komitmen pembangunan hijau di Kalimantan Timur.
Kebijakan pembangunan hijau di Kalimantan Timur sudah dilaksanakan sejak 2008, dan akan diteruskan hingga masa depan.
Baca juga: 3 Nama Pj Gubernur Pengganti Isran Noor Diajukan ke Kemendagri, Wagub Berharap DPRD Tak Salah Pilih
Ide awal pembangunan hijau dituangkan dalam RPJMD Kaltim 2008-2013, diperkuat dengan deklarasi Kaltim Green atau Kaltim Hijau pada 2010.
Kebijalan ini pengimplementasian program Green Growth Compact (GGC), hingga terbitnya Perda Kaltim Nomor 7 tahun 2019 tentang Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.
Serta implementasi program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF).

“Untuk program FCPF-CF telah ditandatangani Letter of Intent (LoI) pada 20 September 2017 dengan target penurunan emisi karbon sebesar 22 juta ton CO2eq selama lima tahun (2020-2024).
Dan sudah menerima pembayaran berbasis kinerja atau result based payment (RBP) berbasis yurisdiksi berupa insentif dari negara donor melalui Bank Dunia sebesar USD20,9 juta atau sekitar Rp313 miliar.
Ini merupakan yang pertama di Indonesia,” jelas Isran Noor.
“Program penurunan emisi melalui dana Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund, merupakan bagian dari upaya Kaltim dalam melakukan percepatan pelaksanaan green economy untuk transformasi ekonomi berkelanjutan,” tegas Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ( APPSI ) ini.
Baca juga: Inilah 5 Nama Calon Pj Gubernur Kaltim Pengganti Isran Noor, DPRD Segera Kirim ke Kemendagri
Kehadiran Gubernur Isran Noor di Jenewa didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad dan Staf Khusus Gubernur bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim Stefi Hakim.
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.