Renungan Maulid Nabi Muhammad SAW: Profil Rasulullah dalam Pemilu 2024

Membandingkan Rasulullah SAW dengan calon pemimpin adalah prinsif yang tepat dan benar secara syariah.

Karena ayat di atas sudah mengisyaratkan hal itu.

Rasulullah SAW bukan dicontoh hanya sekadar shalat, puasa atau perkara ibadah lainnya. 

Bukan hanya sekadar dicontoh pada perkara berdoa, berzikir atau itikaf di masjid.

Rasulullah juga adalah sosok pemimpin yang memberikan keteladanan dalam kepemimpinannya mulai dari kepala rumah tangga sampai kepala negara.

Baca juga: 20 Pantun Maulid Nabi Muhammad SAW yang Menyentuh, Bisa Dipakai untuk Sambutan hingga Pidato

Dari wakil Tuhan ( khalifah ) sampai wakil umat (amirul mukminin).

Sehingga sungguh tidak salah jika profil Rasulullah SAW dijadikan ukuran standar dalam memilih pemimpin pada Pemilu 2024 nanti.

Kalaupun tidak bisa sama persis atau mendekati, minimal ada percikan-percikan yang terpancar dari perilaku si calon yang berusaha meniru Rasulullah SAW.

Beberapa contoh berikut ini, misalnya:

1. Rasulullah itu sepanjang hidupnya hingga harus dipapah  oleh sahabat  demi bisa tetap berjamaah dengan para sahabat di masjid. 

Nah, bagaimana dengan calon yang mau kita pilih?

Adakah ia juga shalatnya di masjid, jika ada untuk berapa waktu shalat, adakah juga ia memperhatikan dan membantu masjid?

Jika ternyata si calon tidak pernah nongol di masjid, bahkan pada waktu-waktu shalat dia masih nongkrong di kafe, apa ia mau dipilih?

Baca juga: Maulid Nabi Muhammad 1445 H, Wabup Nunukan Harap Umat Muslim Menambah Kecintaan Terhadap Rosulullah

2. Rasulullah terkenal sangat dermawan, bahkan beliau rela membagi rotinya menjadi dua bagian atau tiga bagian demi berbagi kepada si miskin yang kelaparan.

Nah, bagaimana kedermawanan calon yang kita lirik?