Berita Daerah Terkini

Jenderal Bintang Tiga TNI Ungkap Kondisi Terkini Pegunungan Bintang Seusai 5 KKB Papua Dilumpuhkan

Cek penjelasan Jenderal bintang tiga TNI soal kondisi terkini di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, pasca 5 KKB Papua dilumpuhkan.

Editor: Amiruddin
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
ILUSTRASI Selongsong peluru. Cek penjelasan Jenderal bintang tiga TNI soal kondisi terkini di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, pasca 5 KKB Papua dilumpuhkan. 

 

 

Baca juga: Satgas Damai Cartenz Ungkap Nama 5 KKB Papua yang Dilumpuhkan di Pegunungan Bintang, Ada Komandan

Pangkogabwilhan III menyebutkan, aktivitas masyarakat telah berangsur pulih pasca-penembakan.

“Doakan (kondisi di Papua) aman, kondusif.

Masyakat aman, pembangunan berjalan lancar, kesejahteraan tercapai,” ujar Richard.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI menyebutkan, lima anggota KKB yang ditembak mati di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, itu terlibat pembunuhan terhadap anggota Brimob hingga merampok orang asli Papua (OAP).

Kepala Puspen (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, lima anggota kelompok separatis teroris itu terlibat dalam berbagai gangguan keamanan dan aksi kriminal sejak awal 2023.

"Mereka menyerang dan merampok masyarakat.

Menyerang pemerintah kabupaten dan aparat desa jika tidak menyetor sejumlah uang kepada mereka," kata Julius dalam siaran pers Puspen TNI, dikutip pada Minggu (1/10/2023).

"Mereka juga terlibat berbagai gangguan lalu lintas penerbangan di sekitar bandara, menembak aparat Brimob yang berpatroli hingga tewas, menembak Satpol PP, membakar rumah dinas DPRD, dan kios warga hingga ludes," ujar Kapuspen.

Lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dilumpuhkan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz.
Lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dilumpuhkan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz. (Instagram @damaicartenzpapua)

 

 

 

Julius mengatakan, Pangkogabwilhan III telah memerintahkan agar aparat menindak kelompok tersebut secara tegas dan terukur.

"Karena selama ini telah melakukan kejahatan, melakukan pembunuhan warga sipil, orang asli Papua (OAP), melakukan pembakaran, membunuh Satpol PP, membunuh Brimob, dan kejahatan lainnya," ujar Julius.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved