Berita Bulungan Terkini

Ingin Hidupkan Kembali Pasar Tradisional, Pemuda di Tanjung Selor Bulungan Dirikan Startup MALMA

Muncul dari pemikiran untuk menghidupkan kembali pasar tradisional, anak muda di Tanjung Selor, punya ide mendirikan sebuah badan usaha rintisan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
(Ho. Idrus Aljufrie)
Idrus Al Jufrie saat mengikuti gelaran InaRI Expo 2023 yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Muncul dari pemikiran untuk menghidupkan kembali pasar tradisional, anak muda di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) punya ide mendirikan sebuah badan usaha rintisan atau startup.

Dia adalah Idrus Aljufrie, yang mendirikan startup yang dinamai MALMA. Sasaran perusahaan rintisan yang didirikannya itu, untuk menghidupkan kembali pasar tradisional. Agar bisa membuat kembali ramai dan makmur. 

“Jadi muncul ide untuk menghidupkan kembali pasar tradisional, di tengah situasinya yang terpinggirkan, bahkan ditinggalkan oleh konsumen yang lebih suka berbelanja secara online," kata Idrus Aljufrie

Idrus menjelaskan, ide untuk memulai startup itu muncul dari keprihatinannya melihat banyak pasar tradisional yang sepi pengunjung akibat transformasi ke era Digital.

Baca juga: Kerjasama dengan Peternak Lokal, Perusahaan Makanan Ternak Buka Peternakan Ayam Boiler di Bulungan

Di zaman di mana konsumen cenderung beralih ke belanja online, pasar tradisional seringkali ditinggalkan begitu saja. “Startup yang kami dirikan berusaha mengubah dinamika itu,” kata dia.

Salah satu dorongan kuat bagi Idrus adalah membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beradaptasi dengan perubahan zaman.

Idrus berkeinginan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk ikut serta dalam era Digital dan merasakan kesuksesan seperti yang mereka nikmati sebelum era transformasi.

Idrus mengakui tantangan terbesar yang dihadapi startup-nya adalah membangun kepercayaan masyarakat. Di tengah maraknya e-commerce saat ini, mereka harus meyakinkan pedagang dan pembeli untuk bergabung dan menggunakan platform mereka.

"Dengan maraknya e-commerce saat ini, tentu saja tantangan terbesar bagi kami adalah membangun kepercayaan di kalangan masyarakat agar mereka mau mendaftarkan tokonya di platform kami,” kata dia.

Strategi utama startup yang ia dirikan adalah berfokus pada pendekatan langsung kepada pedagang dan para pelaku usaha toko online. Mereka meyakini bahwa memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan ini adalah kunci untuk bertahan dalam persaingan yang sengit.

Sangat menarik, badan usaha rintisan atau startup asal Tanjung Selor, yang dibuat Idrus ini, terpilih mendapatkan dukungan berupa bantuan dana dan pelatihan pengembangan bisnis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Ia mengatakan, bisnis rintisannya itu telah ditampilkan pada pada gelaran InaRI Expo 2023 yang digelar BRIN di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor pada 20-23 September 2023 lalu.

Baca juga: Kurangi Dampak yang Diakibatkan Banjir hingga Kebakaran, Pemkab Bulungan Buat Kajian Resiko Bencana

Idrus mengatakan, berhasil lolos seleksi BRIN, yang memberikan mereka akses dana dan pelatihan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Menariknya, dari seluruh Kalimantan, hanya ada dua perusahaan startup yang berhasil lolos seleksi, salah satunya adalah MALMA dari Kalimantan Utara.

"Alhamdulillah kami satu-satunya startup dari Kalimantan Utara yang lolos seleksi BRIN, sehingga kami mendapat bantuan dana dan pelatihan pengembangan bisnis," ujar Idrus.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved