Berita Malinau Terkini

Dapat Tambahan ADD Rp 100 Juta, Kades di Malinau Rancang Subsidi, Bantu Petani Pasok Jualan ke Pasar

Desa Batu Kajang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir dinobatkan sebagai desa terbaik 2023 kluster pedalaman oleh Pemerintah Kabupaten Malinau, Kaltara.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi, Hasil pertanian dan perkebunan dari desa-desa di Malinau Selatan sebagian besar dipasarkan ke pasar tradisional di sekitar wilayah ibukota Malinau Kalimantan Utara 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Desa Batu Kajang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir dinobatkan sebagai desa terbaik 2023 kluster pedalaman oleh Pemerintah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Penghargaan atau reward sebagai desa dengan pengelolaan anggaran terbaik diberikan dalam bentuk tambahan alokasi dana desa oleh Pemkab Malinau senilai Rp 100 juta.

Kepala Desa Batu Kajang, Lerang Kardona mengaku telah merencanakan skema pemanfaatan reward tambahan alokasi dana desa senilai Rp 100 juta tersebut.

Mulai dari penyempurnaan tata kelola pemerintahan desa dan pelayanan publik, hingga rencana program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.

Baca juga: Rencana Pemanfaatan Acara Penutup Tahun 2023, Stan Pameran Irau Malinau tak Dibongkar Sementara

Kepala Desa Batu Kajang, Lerang Kardona ht
Kepala Desa Batu Kajang, Lerang Kardona saat ditemui di Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, beberapa hari lalu.

"Tambahan ADD ini diperoleh karena desa kami mendapatkan penghargaan urutan 1 desa terbaik kluster pedalaman dari Pemkab Malinau. Rp 100 juta tersebut rencananya kami alokasioan untuk sejumlah program," Ungkapnya, Minggu (29/10/2023).

Pemerintah desa menitikberatkan pada hal-hal yang dapat berdampak langsung dan disesuaikan dengan karakteristik dan potensi desa.

Lerang menerangkan Pemdes masih mengkaji aspek regulasi terkait skema subsidi ongkos angkut transportasi darat untuk membatu pendistribusian sayuran ke pasar-pasar tradisional.

Jika dibolehkan berdasarkan regulasi, subsidi angkutan direncanakan untuk petani, pekebun dan penjual sayur dan buah-buahan ke pasar tradisional.

"Karena salah satu potensi di Batu Kajang adalah hasil pertanian. Selama ini, sedikit kendala di biaya distribusi ke pasar Inai. Kami merancang ini untuk membantu ibu-ibu atau petani, paling tidak bisa subsidi setengah dari ongkos angkut," Katanya.

Baca juga: Perputaran Uang Selama Irau ke-10 Capai Rp 44 Milliar. Suvei BPS dan Bappeda Litbag Malinau

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, masalah akses merupakan kendala terbesar bagi desa-desa di Malinau bagian Selatan memasok hasil pertanian ke ibu kota.

Rencana tersebut, dinilai paling ideal dan membantu meringankan beban pengeluaran sekaligus membantu masyarakat desa mendapatkan penghasilan.

 

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved