Berita Bulungan Terkini

Suplai Buku Anak Jadi Program Prioritas Pemkab Bulungan, 27.200 Siswa Telah Menerima Manfaat

Bulungan menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang mensuplai buku anak melalui anggaran daerah atau APBD sejak 2018.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Sumarsono
HO/Disdikbud Bulungan
Seorang guru di Desa Binai, Tanjung Palas Timur, Bulungan membacakan buku anak saat memulai pembelajaran. Sejak 2018, Pemkab Bulungan mewajibkan sekolah untuk membeli buku anak. DOK/Disdikbud Bulungan. 

Syahrial mendapat tugas penting untuk menjaga kebijakan ini agar benar-benar direalisasikan sekolah.

Sejatinya jabatan Syahrial adalah Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Peserta Didik dan Pendidikan di Disdikbud Bulungan, namun Ia juga diberi tanggung jawab tambahan sebagai Manajer BOSDA.

Peran ini memberikan Syahrial kemampaun untuk meneliti dan merevisi semua rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) yang menggunakan BOSDA.

Melalui peran ini pula, Syahrial menempatkan dirinya sebagai penjaga buku anak. Ia benar-benar tegas memastikan semua sekolah membeli buku anak.

Kepala sekolah yang lalai mendapatkan teguran, dan RKASnya direvisi.

Pembelian buku berdasarkan kriteria buku bacaan anak yang direkomendasikan oleh Tim Seleksi Buku yang ditunjuk Disdikbud Pemkab Bulungan

Kriteria ini merujuk kepada penjenjangan buku yang dibuat oleh Satuan Tugas (Satgas) GLS Kemendikbud. 

Baca juga: Syarwani Dampingi Mendikbudristek Luncurkan Buku Hasil Penelitian Sistem Pembelajaran di Bulungan

Hingga 2022,  Pemkab Bulungan telah memasok lebih dari  47 ribu eksemplar buku anak dengan nilai sekitar Rp 2,1  miliar.

Kebijakan ini memberikan manfaat kepada 27.200 siswa sekolah dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, dan Madrasah Tsanawiyah.

Manfaat di Sekolah

Kepala SD Negeri 026 Tanjung Selor, Jhon Henri mengatakan selalu menjalankan instruksi Bupati Bulungan untuk membeli buku anak.

Setiap tahun Ia mengalokasikan 3 persen anggaran BOSDA untuk membeli buku anak. Ketersediaan buku baru sangat dibutuhkan untuk mengimbangi kebutuhan anak.

Seiring meningkatnya minat membaca anak, maka mereka akan melahap isi buku cerita dengan cepat. Itu artinya anak selalu butuh buku baru.

Uring I,ing guru kelas 1 SD Negeri 011 Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Kaltara menggunakan buku cerita anak untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dok/Disdik Malinau.
Uring I,ing guru kelas 1 SD Negeri 011 Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Kaltara menggunakan buku cerita anak untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dok/Disdik Malinau. (IST/DOK Disdik Malinau)

Pasokan buku anak yang terus-menerus memberikan dampak positif kepada siswa.

Buku anak tidak hanya membangkitkan minat membaca, tetapi juga meningkatkan keterampilan membaca.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved