Berita Daerah Terkini

Detik-detik Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Pasuruhan, Warga Mendengar Bunyi Ledakan: Jedhiar!

Inilah detik-detik dua pesawat tempur milik TNI AU jatuh di wilayah Taman Nasional Bromo, Pasuruhan, warga sempat mendengar bunyi ledakan, jedhiar..!

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Dua pesawat tempur milik TNI AU, EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). 

TRIBUNKALTARA.COM, PASURUAN – Inilah detik-detik dua pesawat tempur milik TNI AU jatuh di wilayah Taman Nasional Bromo, Pasuruhan, warga sempat mendengar bunyi ledakan, jedhiar..!

Dua pesawat tempur milik TNI AU, EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).

Pesawat itu masing-masing diisi dua personel. "Betul dan ada dua ( pesawat tempur )," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati menyebut pesawat dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 itu take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB.

Dua penerbangan, yakni Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono mengawaki pesawat TT-3311.

Sedangkan pesawat TT-3103 dipiloti Mayor Pnb Yuda A. Seta di kursi depan dan Kolonel Pnb Subhan berada di kursi belakang.

Paiman, seorang warga di lokasi menceritakan detik-detik mendengar pesawat itu jatuh.

Baca juga: Mimpi Melihat Pesawat Jatuh Jangan Buru-buru Berprasangka Buruk, Ini Artinya

Menurutnya, saat itu cuaca di sekitar jatuhnya pesawat itu sedang berkabut cukup tebal.

Paiman mengaku tidak bisa melihat dengan jelas saat pesawat itu terbang rendah.

"Nggak kelihatan karena waktu itu ada kabut. Tapi saya dengar suara pesawat terbang itu," ujarnya.

Paiman meyakini suara pesawat yang terdengar dekat itu sedang terbang rendah.

Lokasi kecelakaan pesawat militer Nigeria yang jatuh di landasan pacu bandara dekat ibu kota Nigeria, Abuja, pada Minggu (21/2/2021). Sebuah pesawat militer Nigeria Beechraft KingAir B350 jatuh menewaskan tujuh personel di dalamnya saat kembali ke Bandara Abuja. (AFP/KOLA SULAIMON)
Lokasi kecelakaan pesawat militer Nigeria yang jatuh di landasan pacu bandara dekat ibu kota Nigeria, Abuja, pada Minggu (21/2/2021). Sebuah pesawat militer Nigeria Beechraft KingAir B350 jatuh menewaskan tujuh personel di dalamnya saat kembali ke Bandara Abuja. (AFP/KOLA SULAIMON) (AFP)

Hingga akhirnya dia mendengar suara keras saat pesawat itu terjatuh.

"(Suaranya) nggak terbang tinggi, terbangnya dekat begitu. Terus 'jedhiar' (suara ledaka) begitu," katanya.

Paiman dan warga lain di sekitar lokasi kemudian segera mendatangi sumber suara.

Saat itulah mereka menyaksikan pesawat Super Tucano itu dalam keadaan hancur berkeping-keping.

"Saya datang ke lokasi. Saya lihat pesawatnya sudah hancur," ujarnya.

Baca juga: Pesawat Tempur TNI-AU Jatuh di Blora, Kapolres Jalan Kaki Puluhan Kilometer ke Lokasi

Warga lainnya di sekitar lokasi, Muhammad, mengatakan lokasi jatuhnya pesawat tersebut berada di lereng pegunungan yang biasa digunakan warga bertani kentang.

"Lokasinya berada di lereng gunung, area pertanian warga," kata Muhammad.

Menurut Agung Sasongkojati, dua pesawat yang jatuh itu melaksanakan misi Proficiency Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh-Area Latihan-Lanud Abd Saleh.

Agung menyebut ada empat pesawat yang menjalani kegiatan yang sama dalam latihan itu.

Empat pesawat itu berangkat dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang pada pukul 10.51 WIB.

"Yang terbang empat pesawat, flight formasi 1,2,3, 4. Namun di perjalanan mereka mungkin berpisah.

Dari empat, dua melanjutkan latihan, sementara dua pesawat hilang," ungkap Agung dalam keterangannya, Kamis (16/11).

Baca juga: TNI AU Beber Kendala Evakuasi WNI dari Afghanistan, Kerumunan Massa Buat Penjemputan Sempat Ditunda

Agung mengklaim sebelum terbang diketahui semua pesawat dalam kondisi baik.

"Tidak ada masalah," kata Agung.

Namun beberapa menit setelah lepas landas, dua pesawat itu malah dinyatakan hilang kontak.

"Dinyatakan lost contact pukul 11.18 WIB," sambung dia.

Satu pesawat dinyatakan jatuh setelah mendapat informasi dari masyarakat.

Pesawat itu jatuh di sebuah jurang di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Jatuh di Area Perkebunan

Camat Puspo Eddy Santoso membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, dari informasi yang didapatkan dari Kepala Desa Keduwung, Rupani, yang mengatakan pesawat jatuh di area perkebunan kentang warga.

"Tadi saya dikabari Pak Kades, kejadiannya sekitar pukul 11.30 WIB. Dan sekarang beliau dalam perjalanan menuju lokasi," katanya.

 Ia mengatakan lokasi jatuhnya pesawat TNI AU cukup susah untuk dilalui jalur kendaraan roda empat.

Hal itu lantaran berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: KKB Papua Tembaki Pesawat di Intan Jaya, Sebelumnya Serang Polsek dan Koramil, Intip Kronologinya

Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) juga membenarkan bahwa pesawat TNI AU itu jatuh di area lahan pertanian warga. 

"Betul memang ada pesawat jatuh di Desa Keduwung, Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Untuk lokasi kita masih kroscek. Kemungkinan di lahan pertanian perbatasan TNBTS," kata Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan TNBTS, Hendra.

Hingga sore kemarin jenazah tiga personel TNI yang gugur dalam kecelakaan pesawat itu telah ditemukan.

"Saat ini dua jenazah sudah ditemukan, yaitu almarhum Mayor (Pnb) Yuda A Seta dan Kolonel (Pnb) Subhan," ucap Agung.

Dua jenazah itu sudah dalam proses evakuasi ke Malang.

Jenazah Kolonel Widiono juga sudah ditemukan, sementara Letkol Sandhra masih dalam pencarian.

"Korban yang saat ini ketemu tiga jenazah, yang satu dalam pencarian," ucapnya.

Untuk proses evakuasi korban dan bangkai pesawat tempur yang jatuh di di Pasuruan itu TNI AU mengerahkan helikopter dan peralatan lain.

Agung mengatakan medan di lokasi jatuhnya pesawat sulit dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun empat.

"Helikopter dan peralatan lain kami kerahkan semua untuk proses evakuasi," kata dia.

Pihaknya TNI AU juga masih menunggu penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan serta proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan.(tribun network/git/rin/dod)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved