Berita Kaltara Terkini

Ada 16 Ribu Petani Milenial di Kaltara, Usia 19 hingga 39 Tahun, Terbanyak di Nunukan

Berdasarkan data BPS Kaltara petani milenial di Kalimantan Utata ada 16.250 orang dan petani milenial usia 19 hingga 39 tahun.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Gubernur Kaltara Zainal Paliwang saat mengukuhkan Jaringan Petani Milenial (JPM) Provinsi Kalimantan Utara tahun lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Termasuk didata dalam Survei Petani 2023 (ST23) adalah data petani milenial. Badan Pusat Statistik (BPS)Kaltara mencatat, jumlah petani milenial, dengan usia 19–39 tahun ada sebanyak 16.250 orang, atau 36,10 persen dari total petani di Kalimantan Utara sebanyak 45.020 orang.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan, petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian, serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.

Petani milenial, jelasnya didefinisikan berusia 19–39 tahun, atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

Untuk teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, telepon pintar, teknologi informasi, penggunaan drone, atau penggunaan kecerdasan buatan.

Baca juga: Membangun Asa Pertanian Kalimantan Utara Bersama Petani Milenial

Diungkapkan, dari sebanyak 16.250 orang petani milenial di Kalimantan Utara, paling banyak berada di Kabupaten Nunukan, 6.680 orang. Diikuti Kabupaten Bulungan sebesar 3.460 orang, dan Kota Tarakan sebesar 3.070 ribu orang.

“Sementara itu, petani milenial yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 12.480 orang, atau 43,38 persen. Kemudian, petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 40 orang,” paparnya.

Berdasarkan jenis kelaminnya, petani milenial masih didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 93,00 persen dari total petani milenial. Jika dilihat karakteristiknya, proporsi petani milenial laki-laki yang berusia 19–39 tahun, baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi, lebih tinggi dibanding petani milenial perempuan.

“Terbukti terdapat 58,00 persen petani milenial laki-laki berusia 19–39 tahun di antara keseluruhan petani laki-laki. Sementara hanya terdapat 45,00 persen petani milenial perempuan berusia 19–39 tahun di antara total petani perempuan,” paparnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved