Berita Malinau Terkini
Stok Lokal Kurang, Harga Cabai di Malinau Rp 150 Ribu Per Kg, Diperkirakan Naik Hingga Januari 2024
Harga sejumlah komoditas di pasaran terutama cabai terpantau mulai mengalami kenaikan sejak akhir November 2023 di Malinau, Kalimantan Utara.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Harga sejumlah komoditas di pasaran terutama cabai terpantau mulai mengalami kenaikan sejak akhir November 2023 di Malinau, Kalimantan Utara.
Diantaranya, cabai rawit yang naik hingga Rp 150 ribu per kilogram dan cabai merah besar dihargai Rp 80 ribu pe kiligram Desember ini.
Kabid Perdagangan Disperindagkop Malinau, Yeni Erlena menerangkan kenaikan sebab permintaan mulai naik selama rangkaian perayaan Natal.
"Kita pantau kenaikan sejak akhir November kemarin. Karena memang perayaan natal rangkaiannya sejak akhir November. Jadi permintaan naik, sementara stok terbatas mengakibatkan pergerakan harga," Ujarnya.
Baca juga: Stok Pangan Malinau Mencukupi Jelang Natal dan Tahun Baru, Berikut Ketersediaan 11 Komoditas Pokok
Berdasarkan Data Dinas Ketahanan Pangan Malinau, stok cabai rawit diperkirakan hanya dapat bertahan pekan ini.
Stok yang tersedia sebanyak 3,9 ton dengan proyeksi konsumsi masyarakat per pekan mencapai 3,4 ton.
Biasanya, untuk menekan harga komoditas lokal di pasaran, pasokan dari luar akan membantu menekan harga jual yang melambung.
Namun berbeda pada akhir 2023 ini, pasokan cabe rawit dalam dan luar daerah naik bersamaan.
"Kita perkirakan harganya naik kontinyu hingga januari. Biasanya nambah stok dari luar bisa menekan harga, tapi sekarang persoalan dari luar juga mahal. Hanya kita pantau terus," Katanya.
Baca juga: Antisipasi Bencana Jelang Pergantian Tahun, Lakukan Mitigasi di Daerah Rawan Banjir Malinau
Harga cabai diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga Januari 2024, menjelang dan setelah Nataru di Malinau.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Kegiatan Padat di 2025, Expo Desa Malinau Kaltara Ditunda Tahun Depan, Gabung dengan Porprov dan MTQ |
![]() |
---|
Tampik Narasi Pemborosan, Bukan Pesta HUT, Bupati Malinau: Irau Esensinya Budaya untuk Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Rumah Produksi Sesingal, Batik dan Rotan, Budaya Penopang Ekonomi Perajin Malinau Kaltara |
![]() |
---|
Dari Jasa hingga Kerajinan, Usaha Mikro Kecil Malinau Kota Kaltara Banjir Pesanan Menjelang Irau |
![]() |
---|
Jumlah Pelanggan Listrik Meningkat 40,55 Persen, Konsumsi Terbesar di Malinau Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.