Berita Daerah Terkini
Perjuangan Penjual Pertamini Mendapatkan Pasokan BBM, Rela Antre Berjam-jam di SPBU
Berjualan BBM ( Bahan Bakar Minyak ) pertalite, solar dan pertamax eceran dengan pom mini atau Pertamini ternyata tak semudah yang dibayangkan.
TRIBUNKALTARA.COM – Berjualan BBM ( Bahan Bakar Minyak ) pertalite, solar dan pertamax eceran dengan pom mini atau Pertamini ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Mereka harus rela antre berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ) yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dan para penjual pun harus kucing-kuncingan menghindari pengawasan petugas, karena sejumlah SPBU melarang pembelian BBM yang berlebihan dan tidak sesuai aturan.
Keberadaan penjual BBM Pertamini tersebar di sejumlah daerah, termasuk Balikpapan diakui membantu masyarakat mendapatkan pasokan BBM dengan mudah, meski harga lebih mahal dibanding di SPBU.
Seperti diketahui, beberapa bulan belakangan, BBM bersubsidi, seperti pertalite dan solar sulit didapat. Adapun, masyarakat harus antrean panjang untuk mengisi BBM di SPBU.
Baca juga: Dilema Maraknya Bisnis Pertamini di Kaltim, Mesin Pom Sering Eror hingga Ancaman Bahaya Kebakaran
Beberapa pedagang Pertamini di Balikpapan mengaku harus menunggu berjam-jam di barisan kendaraan yang mengular di setiap SPBU untuk mendapatkan pasokan BBM.
"Kami harus bersabar ikut antrean di pom bensin, apalagi sekarang kan sudah dibatasi sehari gak boleh ngambil lebih dari dua kali dengan kendaraan sama," ungkap Andi, seorang pedagang BBM Pertamini di kawasan Balikpapan Selatan, Senin (11/12/2023).
Andi menggunakan kendaraan roda dua mengantre BBM di SPBU.

Ada dua SPBU di Balikpapan saat ini tidak lagi menjual BBM subsidi jenis pertalite untuk kendaraan roda empat.
Dua SPBU tersebut yakni SPBU 64.761.07 di Staalkuda, dan SPBU 61.761.02 Sepinggan Balikpapan Selatan.
Dua SPBU itu hanya menjual pertalite untuk motor atau kendaraan roda dua.
"Pakai motor itu (motor thunder), kan gak boleh lagi tuh mobil beli pertalite," katanya.
Andi juga bercerita, sebelum menggunakan Pertamini yang mesinnya dipesan dari Jawa, ia sudah bertahun-tahun menjual BBM eceran menggunakan botol 1 liter dan jeriken 5 liter.
Baca juga: Polres Nunukan Masih Lakukan Penyelidikan Soal Keberadaan BBM Eceran Asal Malaysia di Pulau Sebatik
Menurutnya, menjual BBM eceran dengan mesin Pertamini untuk memudahkan dirinya saat melayani pembeli.
"Ya supaya lebih praktis saja sih. Gak perlu capek-capek ditakar lagi dari botol. Kayak gini ( Pertamini ) kan lebih cepat langsung ngisi di tanki motor," ujarnya.
Terpisah dari penjual BBM eceran yang lain bernama Maman, mengaku ada dua opsi yang dilakukan untuk mendapatkan pasokan BBM.
Opsi pertama, harus sabar mengikuti antrean di SPBU menggunakan sepeda motor.
Opsi kedua, membeli dari orang lain yang langsung diantarkan sesuai pesanan.
"Kadang juga beli dari orang diantar langsung ke sini, tapi ya paling hanya 20 literan saja, itupun selisih harga.
Kalau kami antre sendiri di pom bensin kan kalau 20 liter harganya tetap ngikutin harga di pom bensin.
Namun kalau beli di luar, itu bisa selisih Rp10 ribuan 20 liter," ungkapnya.
Baca juga: Pengusaha SPBU di Sebatik Keluhkan Beredarnya BBM Eceran dari Malaysia, Ini Sikap DPRD Nunukan
Meski demikian, pedagang Pertamini masih setia melayani pembeli.
Para pedagang bensin eceran ini tetap menjual BBM RON 90 meski sama-sama sulit mencari.
Menurut Maman, mencari pertalite saat ini gampang-gampang susah.
Untuk mendapatkannya, harus rela menyisir seluruh SPBU yang ada mulai dari pagi hari bahkan malam hari.
Di malam hari, ia biasanya mencari di atas pukul 22.00 WIB. Sementara, di pagi hari ini mencarinya sekitar pukul 08.00.
BBM pertalite itu biasanya ia tampung di dalam jeriken.
Baca juga: Gapasdap Keluhkan Partalite Sulit Didapat di SPBU Tanjung Selor, Bayu: Terpaksa Beli Eceran Rp12.000
"Belinya pakai motor itu tadi, habis itu ditampung di jeriken, baru kembali lagi di SPBU.
Ya harus pintar -pintar kita juga. Kecuali kalau sudah gak ada, ya mau ndak mau seperti sekarang ini.
Kan semua penjual BBM eceran rata-rata menjual pertamax, nggak ada pertalite.
Kalau ada paling dipakai sendiri," ujarnya.
Untuk BBM jenis pertamax, oleh pedagang BBM eceran di Balikpapan dijual seharga Rp16 ribu per liter.
Sedangkan untuk jenis BBM pertalite dijual seharga Rp14 ribu per liter. (Zainul Marsyafi)
Pesantren dan Gereja, Perjumpaan Dalam Tawa Bergema di Ponpes Al Hidayah Purwokerto |
![]() |
---|
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.