Berita Bulungan Terkini

Harga Cabai di Tanjung Selor Tembus Rp 130.000 Per Kilo, Dinas Pertanian Bulungan Siapkan Proliga

Dalam mengatasi lonjakan harga cabai yang terus meroket, Dinas Pertanian Bulungan dan Bank Indonesia Kaltara adakan program Proliga Cabai.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Junisah
Tribun Kaltara
Harga cabai di Pasar Induk Tanjung Selor masih melambung tinggi mencapai Rp130 ribu per kilogram. diperkirakan harga ini akan terus meroket hingga awal tahun 2024. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Dua pekan ini, harga cabai di Pasar Induk Tanjung Selor melambung tinggi.

Diperkirakan harga cabai ini akan terus meroket hingga awal tahun 2024.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Tanjung Selor, Ibu Lud menyampaikan, kenaikan harga cabai dipicu karena cabai dari Berau tidak mengalami penambahan stok.

Sementara, jumlah permintaan meningkat saat Hari Raya Natal dan menjelang tahun baru, sehingga harga cabai mengalami kenaikan.

"Karena jumlah permintaan cabai dari kami meningkat, dan para petani mengetahui hal itu makanya dinaikkan harganya," kata Lud keada TribunKaltara.com, Jumat (29/12).

Namun Lud memaklumi hal tersebut sudah lumrah terjadi di Bulungan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Menurutnya hal tersebut tidak terlalu memengaruhi jumlah pembeli yang datang untuk membeli cabai.

Baca juga: Tarakan Paling Tinggi Harga Cabai di Kaltara, Nunukan Termurah Rp 130 Ribu Per Kg, Begini Alasannya 

"Untuk pembeli, Alhamdulillah tetap ada aja, karena cabai kan bahan pokok," ujarnya.

Diketahui untuk harga 1 kilogram ) cabai rawit saat ini mencapai Rp 130.000/Kg, harga ini naik Rp 56.000/Kg yang sebelumnya hanya Rp 74.000/Kg.

Sedangkan untuk cabai keriting sebelumnya Rp 60.000/Kg menjadi Rp 80.000/Kg.

Salah seorang pembeli, Ikke Julianti mengatakan jika kenaikan harga cabai ini cukup memberikan kekhawatiran bagi masyarakat jika terus berlanjut.

Dimana uang yangg seharutnya cukup untuk dibelanjakan beberapa bahan pokok harus dialokasikan hanya untuk pembelian cabai.

"Kalau naik terus tentu meresahkan pembeli juga, karena kebutuhan kita kan banyak bukan hanya cabai," tutur Ikke.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Bulungan, Andik Wahyunarto, saat dikonfirmasi, Jumat (29/12) mengatakan jika kenaikan harga cabai di Pasar Induk Tanjung Selor ini disebabkan mundurnya jadwal tanam produsen cabai.

Baca juga: Stok Lokal Kurang, Harga Cabai di Malinau Rp 150 Ribu Per Kg, Diperkirakan Naik Hingga Januari 2024

"Untuk tanam para petani cabai sempat mengalami kemunduran jadwal, karena adanya musim kemarau daerah tersebut," kata Andik.

Karena menurutnya, untuk tanaman cabai sendiri membutuhkan curah hujan yang cukup.

Di Bulungan sendiri untuk produsen cabai berada di kawasan Desa Salimbatu dan Tanjung Buka.

"Saat itu sudah dilakukan pembibitan dan akan dilakukan proses tanam, namun karena Elnino yang menyebabkan kekeringan dan tidak adanya hujan, akhirnya dibatalkan untuk proses tanamnya," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga mengklaim adanya keterlambatan supply cabai dari sulawesi.

Terkait hal ini, Dinas Pertanian telah melakukan antisipasi dan persiapan bersama Bank Indonesia untuk tahun 2024 akan meluncurkan program Produksi Lipat Ganda Hasil Cabai (Proliga Cabai).

"Ini sedang kita lakukan demplotnya," bebernya.

Andik Wahyunarto 29122023
Andik Wahyunarto, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Bulungan

Harapanya, lanjut pria ini, dengan adanya proliga cabai ini dapat mengantisipasi adanya kenaikan harga cabai yang meroket saat Hari Raya Idul Fitri nanti.

"Hitungan kami, curah hujan nanti puncaknya di bulan Februari, jadi kami siapkan untuk para produsen cabai agar nanti saat menjelang Hari Raya Idul Fitri permintaan cabai di  Bulungan dapat tercover," tutupnya.

(*)

Penulis: Desi Kartika Ayu

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved