Berita Daerah Terkini

Diduga Ada Kekuatan Besar di Belakang Kontraktor Proyek DAS Ampal, Piatur: Pak Wali Jangan Takut!

Carut marutnya proyek DAS Ampal di sepanjang Jl MT Haryono yang hingga kini belum tuntas turut mengundang reaksi sejumlah masyarakat Balikpapan.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/DOK
Dampak proyek Daerah Aliran Sungai atau DAS Ampal tak kunjung selesai, warga Balikpapan mengeluh, pendapatan pedagang di sepanjang Jl MT Haryono pun merosot. 

Slamet menekankan, kekuasaan tertinggi adalah kepentingan masyarakat.

Upaya mengurangi kemacetan, Pemkota Balikpapan mulai memperlebar dan memperbaiki drainase di Jalan MT Haryono, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Upaya mengurangi kemacetan, Pemkota Balikpapan mulai memperlebar dan memperbaiki drainase di Jalan MT Haryono, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur. (Tribun Kaltim)

“Kembali kepada mentalitas kita kepada aparat, maukah menuntaskan ini untuk kepentingan masyarakat.

Kalau betul-betul mau, mari bersama-sama memberikan yang terbaik untuk kota Balikpapan,” ulasnya.

Khusus untuk Wali Kota, Slamet juga selaras dengan Piatur agar jangan takut mengambil langkah tegas. “(Pengawasan) harus terbuka dan transparan,” tandasnya.

Slamet menilai, jika proyek ini menyengsarakan dan tidak bermanfaat bagi masyarakat, lantas untuk apa proyek ini dilanjutkan.

Baca juga: KPK mulai Telaah Dugaan Korupsi Proyek DAS Ampal Balikpapan, Nawawi: Tunggu Bukti-bukti Cukup

Mengulas perjalanan proyek sejak 2022 silam hingga sekarang.

Slamet merasa pengawasan dan yang bersuara di publik hanya masyarakat. Sementara pengawasan internal seakan dininabobokan.

“Proyek senilai Rp136 miliar ini tidak sedikit, orang yang maling ayam saja cepat ditangkap.

Padahal secara kasat mata orang awam kontruksi melihat ini proyek acak-acakan ga karuan, kenapa pengawasan tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Slamet sudah melayangkan somasi kepada PT Fahreza sebanyak dua kali, dengan harapan pengerjaan proyek berjalan lebih baik.

Pada saat itu, ia berharap mendapat dukungan dari Pemkot, namun tidak mendapatkan respon.

“Kami kan mendukung proyek ini untuk kepentingan seluruh masyarakat Balikpapan. Harusnya ada sinergi. Kenapa lebih hebat penerima kerja dibandingkan pemberi kerja, ini ada apa,” ulasnya.

Dukungan serupa juga disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Fadlianoor yang juga menjadi narasumber dalam program Titik Temu tersebut.

Ia menilai niat wali kota dalam menuntaskan persoalan banjir.

“Ini satu gebrakan yang luar biasa berdasarkan visi misinya, cuma di tengah perjalanan (proyek) pelaksanaannya tidak baik," ulasnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved