Berita Nunukan Terkini

Listrik di Nunukan Kembali Dipersoalkan, PLN Akui Telah Bayar Kompensasi: Hanya Gangguan Minor

Listrik di Nunukan, belum lama ini kembali dipersoalkan oleh elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli PLN.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Kepala PLN ULP Nunukan dan Manager PLN UP3 Kaltara hadiri rapat dengar pendapat di Kantor DPRD Nunukan, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Listrik di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) belum lama ini kembali dipersoalkan oleh elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli PLN.

Listrik di Nunukan yang dianggap belum stabil, lantaran masih saja dilakukan pemadaman secara tiba-tiba.

Hingga akhirnya Aliansi Masyarakat Peduli PLN yang diinisiasi oleh elemen mahasiswa meminta kembali dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Kantor DPRD Nunukan, belum lama ini.

Kepala PLN Unit Layanan Pelanggan Nunukan, Ferry Kurniawan kembali menegaskan bahwa kondisi listrik saat ini jauh lebih baik dari periode 29 Agustus-12 Oktober 2023 yang sempat padam bergilir akibat defisit pembangkit listrik.

Baca juga: Tergelincir dari Tangga Kapal, Buruh Bantu di Pelabuhan Nunukan Terjatuh ke Laut Hingga Kepala Sobek

"Sekarang ini hanya gangguan minor. Seperti layang-layang nyangkut di kabel. Pohon yang ditumbang warga kena jaringan listrik. Tapi itu padamnya hanya sebentar saja," kata Ferry Kurniawan kepada TribunKaltara.com, Minggu (14/01/2024), sore.

Bahkan Ferry mengaku telah memberikan kompensasi sekira Rp1 miliar kepada pelanggan yang terdampak padamnya listrik untuk periode Agustus hingga Oktober 2023.

Namun, pembayaran kompensasi yang dilakukan PLN ULP Nunukan dalam bentuk penambahan kWh untuk pelanggan pra bayar (token). Termasuk pengurangan tagihan untuk pelanggan pasca bayar.

"Mungkin pembayaran kompensasi yang kami lakukan tidak dirasakan langsung oleh pelanggan terdampak. Karena pembayaran kompensasi dalam bentuk penambahan kWh," ucapnya.

Ferry beberkan jumlah pelanggan terdampak pemadaman pada Agustus 2023 sebanyak 15.082 pelanggan yang terdiri dari pelanggan pra bayar sebanyak 14.168 pelanggan.

Selanjutnya untuk pelanggan pasca bayar sebanyak 914 pelanggan.

"Pelanggan pasca bayar pada Agustus 2023 memperoleh kompensasi sebesar Rp89.357.947, sedangkan pelanggan pra bayar sebesar Rp326.006.858," ujarnya.

Kemudian kata Ferry pada Oktober 2023, pelanggan terdampak sesuai mekanisme kompensasi ada sebanyak 20.699 pelanggan.

Jumlah tersebut terdiri dari 19.479 pelanggan pra bayar dan 1.220 pelanggan pasca bayar.

"Pembayaran yang dilakukan PLN untuk pelanggan pasca bayar sebesar Rp136.880.855 dan untuk pra bayar Rp507.619.664," tuturnya.

Sehingga total pelanggan yang diberikan kompensasi tingkat mutu pelayanan (TMP) pada Agustus 2023 sebesar Rp415.364.805.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved