Malinau Rawan jadi Daerah Perlintasan Narkoba, Temuan Peredaran Narkotika Gunakan Jalur Darat

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tahun 2024, penanganan peredaran narkotika masih diprioritaskan di jalur perbatasan darat Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Perbandingan kasus narkoba pada tahun lalu, meskipun ada penurunan dari segi total kasus dibanding tahun sebelumnya, namun jumlah barang bukti berupa sabu yang disita meningkat tajam.

Kasat Reskoba Polres Malinau, Ipda Joko Subagyo menerangkan, sepanjang tahun 2023 ada 23 kasus pengungkapan tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Malinau.

Total barang bukti sabu yang disita seberat 409,86 gram. Perkara tindak pidana narkotika menempati urutan pertama jenis kejahatan di Malinau dari tahun ke tahun.

Baca juga: Tiga Kecelakaan Kerja Terjadi di 2023, Buruh Usulkan Disnaker Malinau Pantau Ketaatan Perusahaan 

Temuan kasus yang sama dari tahun ke tahun masih memanfaatkan jalur darat. Karena posisi strategis, Malinau menjadi jalur perlintasan.

"Jalur dominan masih masih darat. Kalau Malinau ini, masih perlintasan dari wilayah kabuapten tetangga sehingga bukan merupakan daerah pangsa pasar utama," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Rabu (17/1/2024).

Mantan Kapolsek Malinau Utara tersebut menyebut penanganan kasus narkotika di Malinau membutuhkan perhatian seluruh pihak.

Terutama bagi generasi muda di Malinau. Penanganan kasus narkotika leboh baik berorientasi pencegahan.

"Upaya ke depan, penanganan kasus lebih baik. Karena penanganannya bukan dari segi kuantitas terutama kualitasnya," ungkapnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri