Berita Tarakan Terkini

VIP Room Bersama Wali Kota Tarakan Khairul, Flashback Realisasi 16 Program Kerja Unggulan

Manager TribunKaltara.com, Sumarsono melakukan podcast bersama Wali Kota Tarakan Khairul soal 16 program kerja selama jadi kepala daerah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul, M.Kes dalam sebuah bincang-bincang VIP Room bersama Manager TribunKaltara.com, Sumarsono 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Masa kepemimpinan Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul,M.Kes dan Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto akan berakhir per 1 Maret 2024 mendatang. Artinya tersisa kurang lebih dua bulan lagi keduanya purna tugas.

Di kesempatan Podcast VIP Room bersama Manager TribunKaltara.com, Sumarsono, Wali Kota Tarakan, Khairul memaparkan realisasi 16 program kerja unggulan selama lima tahun bertugas.

Memulai bincang-bincang ringannya, Khairul, sapaan akrabnya menyampaikan bahwa visi misi dan 16 program unggulan dibuat berawal dari kajian secara mendalam dan kumpulan inspirasi dari masyarakat yang ditampung sebelumnya.

Akhirnya terkumpullah dalam satu visi Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui Smart City. Mengapa smart city lanjutnya karena saat itu pada tahun 2018, sudah dimulai pergerakan industri 4.0 digitalisasi yang luar biasa.

Baca juga: Wali Kota Tarakan Resmikan Gedung Paviliun Rawat Inap RSUKT, Habiskan Anggaran Rp 17,4 Milliar

“Tarakan salah satu kota di dunia, kita harus mensejejerkan diri bersama kota-kota lain. Itu angan-angan kita. Kedua, ada tahapan untuk mencapai 16 program unggulan dan disimpulkan dari saripati dari hampir semua apa yang kami dapatkan di lapangan,” ungkap Khairul, memulai bincangnya di dalam kegiatan Bincang VIP Room, Kamis (18/1/2024) pagi kemarin.

Misalnya dari sisi pendidikan, ada beasiswa prestasi dan beasiswa tidak mampu. Kemudian program pendidikan dan biaya murah, kesejahteraan guru saat itu menurutnya sangat miris. Dimana setiap tahun terjadi carut marut sistem PPDB dan selalu memunculkan persoalan.

Selanjutnya, kedua persoalan kesehatan dimana sudah ada pelayanan Puskesmas 24 jam dan rumah sakit sempat terbengkalai dan dioperasikan. Dalam hal ini operasionalisasi kesehatan memenuhi standar minimal 10 persen dari APBD.

“Kemudian program pemberian dana RT karena selama ini terjadi ketimpangan pembangunan di RT tidak seimbang padahal kalau dipikir di RT ini adalah penopang utama dalam pembangunan,” beber Khairul.

Kemudian selanjutnya dari sisi pelayanan air bersih PDAM Tirta Alam Kota Tarakan. Kurang lebih 47 persen dulunya masyarakat Tarakan belum menikmati air bersih dan membeli air profil tank. Setelah ditelusuri ada problem di bidang pemasangan dengan tarif jutaan.

Baca juga: Wali Kota Tarakan Khairul Dianugerahi Penghargaan Dwija Praja Nugraha, Dedikasi di Dunia Pendidikan

“Oleh karena itu diprogramkan pemasangan PDAM gratis. Kemudian dari sisi kesehatan, masyarakat masih ada belum terlindungi kesehatannya, petani dan nelayan, kecelakaan kerja terjadi dan tidak ada jaminan. Pengalaman masih jadi Sekda masyarakat menelpon minta ambulance dan mobil jenazah, makanya kami buat one call one number 112,” urai Khairul.

Sehingga masyarakat yang membutuhkan ambulance atau mobil jenazah, pemadam kebakaran bisa satu pintu terkoneksi dan tidak berbelit melalui struktur birokrasi dinas. “Jadi langsung di BKO-kan di one call one number 112 itu dan yang memerintah hanya operator saja. Alhamdulillah sudah berjalan,” jelasnya.

Kemudian dari sisi perizinan, dianggap terlalu ribet dan birokrasi yang lama, sehingga dibuat online submission system (OSS) sebelum dinasionalkan, ternyata Tarakan sudah lebih duluan memulai.

“Kami juga buat Mal Pelayanan Publik satu pintu mengurus perizinan betul-betul di satu tempat saja tidak berkeliling ke mana-mana. Itu hasil kajian kita peroleh dari lapangan. Termasuk juga melihat ada persoalan pertanahan, kami buat RTRW baru dan coba memetakan lagi,” terangnya.

Wali Kota Tarakan dan Sumarsono 19012024
Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul, M.Kes dalam sebuah bincang-bincang VIP Room bersama Manager TribunKaltara.com, Sumarsono

Terakhir infrastruktur jalan dan jembatan turut menjadi perhatian pihaknya. Itu juga hasil aspirasi disampaikan dari masyarkat dan kemudian dilaksanakan konsisten, dimasukkan dalam RPJMD dan tidak menapikkan pelayanan dasar lain yang tidak masuk dalam program unggulan termasuk tentang standar pelayanan minimal yang harus dijalankan pemerintah daerah.

“Jadi berbarengan,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved