Berita Tarakan Terkini

Ini Penyebab Terjadinya Penumpukan Sampah, DLH Tarakan Imbau Penjual Buah Musiman Buang ke TPA

Penumpukan sampah terjadi di transfe depo di RT Kelurahan Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara karena tidak teraturnya jadwal pembuangan sampah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Nuriansyah, Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLH Tarakan. 

TRIBUNKALTAR.COM, TARAKAN – Sampah menumpuk di sejumlah transfer depo menjadi pemandangan sehari-hari warga, salah satunya transfer depo pembuangan sampah sementara di Kelurahan Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara

Dikatakan Nuriansyah, Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLH Tarakan mewakili Kepala Kantor DLH Tarakan membeberkan sejumlah penyebab mengapa kerap terlihat terjadi penumpukan di sejumlah transfer depo termasuk yang terlihat di Kelurahan Lingkas Ujung sebagai salah satu contoh.

Sebenarnya kata Nuriansyah, di bawah Seksi Pengangkutan pada prinsipnya tim atau petugas sudah mengikuti aturan. Dalam artian mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Jadwalnya, dalam sehari mengangkut sebanyak sehari dua kali untuk transfer depo Kelurahan Lingkas Ujung.

“Cuma, permasalahn kita hadapi sekarang, pertama tidak teraturnya jadwal pembuangan dari masyarakat dan petugas sampah semesta. Artinya pada saat transfer depo dalam kondisi bersih, sampai jam dua siang, setelah itu ada lagi proses pengangkutan sampah dari masyarakat. Nah ini juga berpengaruh,” beber Nurianysah.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Transfer Depo Berbau, Warga RT 14 Lingkas Ujung Minta Dipasang Pagar Pembatas

Penyebab lainnya mengapa terjadi penumpukan sampah, karena tidak ada pengamanan. Dalam artian, tidak ada pemagaran atau penutup atau pembatas sehingga warga yang tidak mengikuti jadwal pembuangan.

“Akhirnya sesuka hatinya mereka membuang sampah. Kami berusaha semaksimal mungkin berusaha berulang kali kami mengatasi permasalahan di transfer depo Lingkas Ujung, tapi kalau tidak dibantu atau diback up masyarakat setempat di sekitar situ percuma,” ujarnya.

Jadi lanjutnya, pada intinya, permasalahan pertama tidak sejalan petugas pengangkutan sampah semesta dan petugas dari transfer depo ke TPA. Ini soal jadwal. Kemudian, kedua, adalah ruang terbuka.

“ Kasusnya ini sama dengan Sebengkok Waru dulu, waktu masih terbuka 24 jam orang boleh buang sampah di situ. Nah, sehingga terjadi penumpukan sampah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pada prinsipnya jika warga mengikuti jadwal pembuangan dan pengangkutan, tentu tidak akan terjadi penumpukan setiap hari.

“Kami harapkan kerja sama petugas pengangkutan warga setempat dan warga sekitar atau warga yang ada di Kelurahan Lingkas Ujung dan Gunung Lingkas bekerja sama. Kami siang ini akan rapat internal Camat Tarakan Timur, Lurang Gunung Lingkas dan RT setempat mencari solusi,” harapnya.

Warga RT 14 Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara Keluhkan Tumpukan Sampah
Warga RT 14 Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara Keluhkan Tumpukan Sampah (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Kemudian juga ia di kesempatan itu mengingatkan juga kepada para penjual buah musiman agar membuang sampak kulit durian misalnya langsung ke TPA.

“Kulit durian, kulit rambutan memang mereka packing dalam karung, kami harapkan mereka buang ke TPA. Kebanyakan mereka buang di transfer depo terbuka. Saya ambil contoh di Transfer Depo Kelurahan Kampung Enam, setiap hari karung dibuang. Kasihan teman-teman pengangkutan, bukan tidak siap. Kalau dia mengangkut kulit durian, kasian tempat lain tidak terangkut jadi fokus mengangkut kulit durian. Kami harap kalau ada mobil sendiri bisa langsung ke TPA, tidak dipungut biaya,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved