Kaltara Memilih

Biografi Profesional, Suheriyatna untuk Kaltara, Wujudkan Tuntas 11 Program Prioritas

Buku bertajuk "Suheriyatna untuk Kaltara", wujudkan tuntas 11 program prioritas, diramu oleh tiga jagoan penulis handal atas rekomendasi Dr Yansen TP.

|
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Amiruddin
istimewa
Suheriyatna bersama dua dari tiga penulis yang membuat buku biografi profesional tentang dirinya. (Istimewa) 

Cetak biru Pembangunan Kaltara ini telah dirancang sejak 2017 dan dicanangkan terwujud sepenuhnya 20 tahun setelah pencanangan itu, yakni tahun 2037.

Sebagai Tim Pemantau dan Evaluasi Proyek Stategis Nasional di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Suheriyatna, demikian khatam saat menjelaskan konsep pembangunan Kaltara berdasarkan 11 Program Prioritas yang dirancang bersama para koleganya itu.

Suheriyatna saat meninjau jalan penghubung ke Pelabuhan Bebatu yang dibangun Pemkab Tana Tidung. Sebagian sudah diaspal, sebagian lagi masih jalan tanah. (Istimewa)
Suheriyatna saat meninjau jalan penghubung ke Pelabuhan Bebatu yang dibangun Pemkab Tana Tidung. Sebagian sudah diaspal, sebagian lagi masih jalan tanah. (Istimewa) (TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA)

Baca juga: Suheriyatna Sebut 5 Prioritas Utama yang Dibutuhkan Masyarakat Perbatasan Kaltara di Krayan

Namun, kesan bagi pria kelahiran Banda Aceh 1 Maret 1965 itu sebagai praktisi, sungguh tidak terelakkan.

Ia tidak sekadar mengumbar konsep pembangunan secara teoritis, tetapi bagaimana konsep itu diwujudkan atau seharusnya dijalankan di wilayah dengan karakteristik khas seperti Kaltara ini.

Kekhasan Kaltara, antara lain keragaman etnis yang mendiami wilayah yang luasnya mencapai lebih dari 71.000 kilometer persegi.

Dengan budayanya masing-masing, alamnya yang berhutan lebat dengan kekayaan sungainya yang lebar, kekayaan mineral yang terkandung dalam perut bumi Kaltara, beras adan dan garam gunung yang diburu negara jiran, serta wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Tidak heran jika masalah pembangunan perbatasan menjadi salah satu penekanan pembahasan mendalam buku ini.

Jika konektivitas atau ketersambungan adalah katakunci yang menyatukan wilayah kaltara, maka konektivitas itu lah yang coba diwujudkan dalam praktiknya.

Gaya Suheriyatna yang lugas, terbuka dan blak-blakan tercermin dalam buku yang mengupas tentang bagaimana seharusnya pembangun Kaltara, dengan sejumlah kekhasan yang tidak dimiliki provinsi-provinsi lainnya itu dilakukan.

Di luar 11 Program Prioritas yang dibahas dan dipaparkan secara tuntas, wisata hutan Kalimantan yang ia sebut sebagai Borneo Discovery diupayakan masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Nasional ke-6, dari 5 KSPN super prioritas yang ada saat ini, yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika.

(*)


Penulis: Edy Nugroho

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved