Berita Tarakan Terkini
Kisah Seniman Tarakan Anto Gondrong, Cukup 14 Hari Sulap Knalpot Brong jadi Patung Robot Transformer
Bermodalkan pipa besi dan knalpot brong dibuat menjadi rangka, Anto Gondrong, seniman asal Tarakan ini berhasil mendesain patung robot Transformer.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Bermodalkan pipa besi dan knalpot brong yang dibuat menjadi rangka, Anto Gondrong, seniman asal Tarakan ini berhasil mendesain patung robot diadaptasi dari Film Transformer.
Kurang lebih 14 hari proses perakitan, dua patung robot berhasil berdiri dan diberi nama sebagai Monumen Robot Knalpot Racing Anti Traffic Violation Polres Tarakan.
Monumen ini diletakkan di depan Mako Polres Tarakan.
Adalah Anto Gondrong, salah seorang seniman asal Tarakan yang berhasil menyulap limbah knalpot menjadi benda bernilai seni.
Baca juga: Update Tabrakan Beruntun di Tarakan, Bukan Rem Blong Tapi Pelaku Punya Riwayat Gangguan Saraf

Kata Anto Gondrong atau pemilik nama lengkap Adi Setyo Purwanto ini, proses pembuatannya memang betul-betul memerlukan ketelitian.
Yang paling pertama dipersiapkan dimulai dari rangka.
Kemudian materialnya yang diperlukan dan perlu juga harus diketahui keseimbangan saat patung robot berdiri.
“Jangan sampai tidak seimbang, terlalu ke depan atau terlalu ke belakang, atau miring ke kiri dan ke kanan. Proses awalnya kan kami siapkan rangkanya dan pipa besi 2,5 inci dengan tinggi 4,15 meter dan robot lainnya 4 meter tingginya, ini yang patung awal,” beber Anto.
Patung pertama, proses pembuatan patung sendiri membutuhkan waktu sampai 10 hari dikerjakan.
Dan itu pun lanjutnya karena dikejar waktu karena mau cepat diresmikan.
Patung kedua, lebih cepat selesai karena sudah tahu peletakan knalpot, rangka dan hanya butuh waktu 4 hari.
Ia melanjutkan bahan baku knalpot brong atau knalpot racing hasil tangkapan razia dan patroli sebanyak 370 unit yang dibutuhkan untuk membuat satu patung.
Adapun patung kedua, kurang lebih butuh hampir 400-an unit knalpot racing.
Sehingga dua robot yang dibuat menghabiskan 750 unit knlapot.
Kriteria robot sendiri lanjutnya, sebenarnya dari Satlantas Polres Tarakan sepenuhnya menyerahkan ke dirinya sebagai desainer akan dibuat seperti apa.
“Tapi ada referensi bagaimana kalau dibuat patung robot yang nantinya dipasang di depan Mako Polres. Satu di Satlantas dan satu untuk Sat Sabhara, satu siap tegak, dan satu lagi pakai gaya komando,” ujarnya.
Ia melanjutkan lagi, kreativitas itu luas.
Bahkan sekelas knalpot brong pun bisa disulap bernilai seni tinggi.
Ia mengakui memang untuk kesulitan saat proses pembuatan tentulah ada.
Apalagi saat proses perekatan alias proses penempelan knalpot satu dan knalpot lainnya.
"Knalpot brong ini, ada bahannya yang memang agak sulit untuk pengelasannya jadi perlu dibantu lagi dengan strip besi atau kawat yang bisa memperkuat daya rekatnya," ungkap Anto.
Karena memang pengelasan menggunakan besi biasa berbeda dengan knalpot brong yang digunakan membuat robot. Ada jenis carbon dan ada jenis stainless.
"Tapi yang stainless di sini tipis jadi agak sulit merekatkan. Harus dibantu dengan plat strip pakai besi, pengikatnya. Kalau tidak begitu, kita harus tahu keselamatannya pada saat nanti sudah berdiri, jangan sampai protol, rebah, rontok nah itu yang sangat kami perhitungkan, demi keselamatan orang banyak, karena tinggi dan rawan, di pinggir jalan," ujarnya.
Jangan sampai terkena angin, justru tumbang dan membahayakan pejalan kaki atau pengendara.
Saat awal ditawari lanjutnya, saat awal pemesanan, dalam gambarannya ini pasti membutuhkan effort atau usaha lebih apalagi pekerjaan bukan hanya itu saat itu.
Ia saat ini memiliki usaha advertising, juga kegiatan batik.
"Mereka paham saya pasti bisa, makanya merelakan menyerahkan sepenuhnya pembuatan desain robot ke kami. Paling tidak bisa buat desain robot, kalau saya katanya bisa. Saya anggap tantangan, dan saya buktikan," bebernya.
Pria yang berdomisili di Kelurahan Gunung Lingkas ini mengakui pengalaman pertamanya membuat patung robot berbahan knalpot.
Ini juga menjadi karya pertamanya di Kaltara untuk berbahan knalpot.
Mengingat knalpot tangkapan Polres Tarakan ini biasanya dimusnahkan, tapi di tangannya jadi bernilai seni.
"Ini yang pertama kalinya saya buat. Kalau sebelumnya hanya mengerjakan pembuatan logo Pemkot Tarakan ya g digunakan di Stadion Datu Adil itu besar juga termasuk logo terbesar saya buat, di bisnis advertising," ungkapnya.
Yang membedakan lanjutnya, perlu perhitungan, pertimbangan, detail khusus untuk patung robot.
Bagaimana ketelitian, presisi, keseimbangan kiri dan kanan patung robot.
"Alhamdulillah bisa selesai, berdiri dan sudah diresmikan kemarin dari lima unsur keamanan di Tarakan," ujarnya.
Ia melanjutkan, patung robot ini adalah awal. Setelah selesai, ternyata ia menerima informasi dari pihak Polres Tarakan bahwa akan kembali membuat model lain.
Bahannya sama dari knalpot brong dan saat ini bahannya sudah ada di Satlantas Polres Tarakan.
"Rencananya akan pesan lagi dengan desain berbeda. Mungkin kami akan buat bentuk kepiting atau udang atau mungkin burung enggang yang kami buat dengan desain berbeda," bebernya seraya menyebutkan ia hanya mengerjakan berdua dengan satu orang karyawannya.
Bahkan dari Polres lain informasinya berencana akan menggunakan jasanya untuk membuat desain sesuai kebutuhan. Ia pada dasarnya siap saja merakit jika diberi kesempatan.
Berbicara detail patung robot, lanjut Anto Gondrong, dibuat menyerupai tokoh dalam Film Transformer karena ada maksud yang ingin disampaikan kepada milenial.
"Kami terinsipirasi Transformer, robot lain jadi referensi kami buat desain. Itu bisa lebih besar lebih tinggi lagi bisa tapi kendalanya tempat kami yang agak kekurangan.
Kurang lahan, jadi maksimal 4 meter atau 5 meter," bebernya.
Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di Tarakan, Dugaan Rem Blong Masih Didalami
Bercerita pemesanan lanjutnya, sebenarnya ini kali pertamanya membuat patung robot. Sehingga masih menunggu jika ada yang berminat memesan.
Namun di pembuatan logo, model lain sudah biasa ia terima pesanan dari luar Tarakan.
"Dari Nunukan Malinau pesan logo daerahnya. Kalau di Tarakan logonya tinggi sekitar 5 meter," pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
15 Induk Organisasi Olahraga di KORMI Tarakan Tolak Penundaan Muskot III, Begini Penyebabnya |
![]() |
---|
Berangkat ke Jakarta Sore Ini, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang tak Bisa Temui Massa Aksi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Gubernur Kaltara Zainal Hadiri Pengukuhan Pengurus Pakuwaja Tarakan: Perkokoh Hubungan Kekeluargaan |
![]() |
---|
Putusan Hakim Kasus Sabu 74 Kg di Bawah Tuntutan Jaksa, Kejari Tarakan Kaltara Ajukan Banding |
![]() |
---|
Progres Sekolah Rakyat Tarakan Kaltara Masuk Tahap Rekrut Calon Kepsek: Total 150 Orang Calon Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.