Berita Bulungan Terkini

Perayaan Tahun Baru Imlek 2574, Masyarakat Tionghoa Bulungan Sebut Shio Naga Kayu Bawa Kesejahteraan

Masyarakat etnis Tionghoa di Tanjung Selor berbondong-bondong menuju Klenteng Ta Pek Kong untuk melaksanakan sembahyang tutup tahun Imlek 2574.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Ilustrasi- Suasana Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di Klenteng Ta Pek Kong, Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Minggu (22/1/2023). 

TRIBUNKALTRA.COM, TANJUNG SELOR - Masyarakat etnis Tionghoa di Tanjung Selor berbondong-bondong menuju Klenteng Ta Pek Kong untuk melaksanakan sembahyang tutup Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili dan menyambut tahun baru 2575 Kongzili, mulai dari sore hingga malam pada, Jumat (9/1).

Tahun Baru Imlek 2575/2024 sendiri jatuh pada tanggal 10 Februari 2024.

Berdasarkan pantauan wartawan Tribun Kaltara, terlihat masyarakat Tionghoa bergantian datang ke Kelenteng Ta Pe Kong dengan membawa beberapa jenis penganan sebagai persembahan untuk melengkapi sembahyang mereka, seperti kue keranjang, daging ayam, udang, dan babi.

Ketua Lembaga Pelestarian Tradisi Tionghoa di Tanjung Selor, Satya Bahari, menjelaskan bahwa pada tahun Imlek ini, bershio Naga Kayu.

Baca juga: Berdekatan dengan Masa Tenang, Bawaslu Bulungan Komentari Open House Perayaan Imlek dan Bagi Angpao

Pria yang akrab disapa Abay ini berharap, dengan Naga Kayu, khususnya di bidang ekonomi, dapat meningkatkan perkembangan perekonomian di Bulungan menjadi lebih baik lagi.

"Untuk naga kayu memiliki tenaga yang besar dan kuat. Dimana kayu sendiri mudah atau cepat terbakar, dan artinya, di bidang ekonomi, diharapkan perekonomian tahun ini cepat berkembang sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Abay menambahkan bahwa dalam sembahyang mereka (masyarakat Tionghoa), juga menyertakan doa untuk menjaga keamanan Kabupaten Bulungan dan Kalimantan Utara pada umumnya agar semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar, terutama menjelang pemilihan umum.

"Harapannya, semua berjalan dengan lancar sehingga masyarakat dapat merasa aman. Tak terkecuali untuk Bulungan satu tahun kedepan, kami selalu mendoakan yang terbaik," harapnya.

Dalam hal ini, Abay juga memberikan penjelasan singkat mengenai asal-usul perayaan Imlek. Ia mengatakan bahwa para leluhur etnis Tionghoa di daratan Tiongkok saat ini telah memasukkan panen raya, dan perayaan Imlek diadakan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen tersebut, yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 kalender lunar.

"Di Tiongkok, pada akhir tahun, mulai dari bulan satu sampai bulan dua merupakan musim semi yang merupakan musim terbaik bagi masyarakat Tiongkok karena menjanjikan kesejahteraan yang lebih dibandingkan dengan musim dingin, panas, dan gugur," jelanya.

Oleh karena itu, diharapkan bahwa di musim semi ini, penghasilan mereka bisa semaksimal mungkin.

Sementara itu, Hiang Adhi Chandra, sebagai salah satu tokoh masyarakat Tionghoa Tanjung Selor, menambahkan bahwa setiap tahun perayaan Imlek bertepatan dengan musim semi.

Baca juga: Jumat Curhat Bersama Polresta Bulungan, Warga Keluhkan Parkir Semrawut di Depan Pelabuhan Kayan II

Selain itu, pria yang akrab disapa Chandara juga mengatakan, bahwa Tiongkok sebagai negara agraris, musim semi merupakan musim yang paling menjanjikan kesejahteraan, dan lebih baik dibandingkan dengan musim dingin, panas, dan gugur.

"Nah kalau di Bulungan, khususnya, musim hujan selalu datang di saat Imlek, tetapi ini semua kami anggap berkah," tutupnya.

Untuk informasi tambahan, sembahyang buka tahun akan digelar kembali pagi besok di Klenteng Ta Pek Kong, selanjutnya dilanjutkan dengan acara silaturahmi saling mengunjungi.

Penulis : Desi Kartika

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved