Berita Malinau Terkini

Harga Beras Naik 2,92 Persen Secara Nasional, Waspadai Imbas Kenaikan di Malinau, Rp14.380 Per Kg

Pekan ketiga Februari 2024, kenaikan harga beras berkisar di angka 2,92 persen secara nasional. Harga beras secara nasional naik hingga Rp14.380/Kg.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Komoditas beras di pasaran Malinau, Kalimantan Utara. Minggu ke 3 Februari, kenaikan harga bwras secara nasional diwaspadai berimbas ke daerah. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Pekan ketiga Februari 2024, kenaikan harga beras berkisar di angka 2,92 persen secara nasional.

Berdasarkan data BPS yang dipaparkan dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024 Kemendagri, Senin (19/2/2024) kenaikan harga beras terjadi di 179 kabupaten/kota.

Kenaikan harga beras secara nasional diwaspadai juga dapat berimbas terhadap kenaikan harga barang di Malinau, Kalimantan Utara.

Minggu ke 3 Februari, harga beras secara nasional naik hingga Rp14.380 per kilogram.

Baca juga: Cerita Polisi Malinau Kawal Logistik Pemilu di Desa Long Titi, 22 Jam Jalan Kaki Lewati Sungai 

Harga beras di pasaran saat ini cenderung bertahan berdasarkan Indeks Perkembangan Harga atau IPH. Pengawasan diperlukan mengantisipasi gejolak harga jelang Natal dan tahun baru di Malinau, Kalimantan Utara.
Harga beras di pasaran saat ini cenderung bertahan berdasarkan Indeks Perkembangan Harga atau IPH. Pengawasan diperlukan mengantisipasi gejolak harga jelang Natal dan tahun baru di Malinau, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Bupati Malinau, Wempi W Mawa menerangkan di Malinau, persoalan ini harus ditangani secara baik.

Menurutnya, karena sebagian komoditas diperoleh dari luar daerah, Pasar di Malinau sangar sensitif terhadap pergerakan harga.

"Hari ini, beras naik secara nasional. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana di tahun depan kita bisa memenuhi kebutuhan beras lokal. Berdasarkan data, beras lokal hanya mampu memenuhi 50 persen saja kebutuhan,"ungkapnya, Senin (19/2/2024).

Pasar di Malinau disebut sensitif terhadap gejolak harga dikarenakan komoditas lokal belum mampu memenuhi 50 persen kebutuhan daerah.

Menurut Wempi ini dipengaruhi cost produksi termasuk diantaranya biaya pengiriman. Sehingga kenaikan harga nasional sudah tentu akan diraskan di Malinau.

"Ini yang harus jadi perhatian OPD teknis. Karena daerah kita sangat tergantung komoditas dari luar. Terutama sulawesi. Ada 3 komoditas yang kita dapat dari sana. Pertama cabai, kedua telur dan ketiga beras," ungkapnya.

Persoalan ini membutuhkan sumbangsih pikiran dari masyarakat untuk mengidentifikasi penyebab ketergatungan pangan di Malinau.

Baca juga: Pemkab Malinau Tampung Aspirasi Masyarakat, Guna Menyusun RKPD Tahun 2025, Berikut 7 Isu Prioritas

Dalam konsultasi publik rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah 2025, Pemerintah Kabupaten Malinau menjaring aspirasi guna merumuskan program prioritas pada tahun depan.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved