Berita Tarakan Terkini

Perum Bulog Tarakan Jamin Stok Beras Aman Jelang Ramadhan, Ada 450 Ton di Gudang

Stok beras di Tarakan dijamin aman jelang Ramadhan hingga Idul Fitrik. Ini disamapaikan Pimpinan Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Stok beras di Gudang Perum Bulog Cabang Tarakan berlokasi di Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Perum Bulog Cabang Tarakan menjamin ketersediaan beras menyambut Ramadhan 1445 Hijriah. Saat ini ketersedian beras  sebanyak 450 ton di Gudang Perum Bulog Cabang Tarakan, Kalimantan Utara.

"Ketersediaan beras kami 450 ton. Nanti seminggu lagi datang 100 ton. Jadi bertahap datangnya," ungkap Pimpinan Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo.

Sri Budi Prasetyo berharap  450 ton beras yang ada saat ini, dapat  mengamankan harga beras di awal Ramadhan

Bahkan kedatangan stok beras yang dilakukan secara bertahap ini pula aman hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Baca juga: Sidak Gudang Bulog, Retail dan Distributor, Pj Wali Kota Tarakan Tegaskan 2 Pekan Beras Turun Harga

"InsyaAllah aman. Total 450 ton beras ini mencakup Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri," ungkapnya.

Dikatakan Sri Budi Prasetyo, nanti setelah dua kali kedatangan stok beras, masih akan datang lagi sebanyak 2.150 ton.

"Ini dalam proses kedatangan, karena proses muat dari DKI Jakarta dan Surabaya.  Total semua 2.500 ton beras. Dari  2.500 ton itu yang baru datang 350 ton," ungkapnya.

Sri Budi Prasetyo menargetkan semua stok 2.500 ton beras tiba Maret.

Sebelumnya kata Sri Budi Prasetyo, stok beras Februari kemarin ada 247 ton. Tapi 247 ton itu terus mengalami ada penambahan.

Baca juga: 2.500 Ton Beras Bulog Didatangkan ke Tarakan. Antisipasi Kenaikan Harga, Ini Kata Wali Kota Khairul

"Memang rencana mendatangkan kurang lebih 2.500 ton. Harapannya kebutuhan Tarakan yang per bulan 1.600 ton, dengan kedatangan 2.500 bisa mencukupi sebulan. Asumsi itu kan angka BPS 1.600-an ton per bulannya," bebernya.

Sehingga ia memastikan, stok beras aman di Tarakan termasuk di kancab yang lain ataupun wilayah yang lain.

"Kalau memang di tempat itu kosong, pasti akan segera datang. Makanya kami kan harus merencanakan kapan beras itu datang," ujarnya.

Jika sudah tiba maka nanti bisa stoknya bertahan sampai setelah lebaran. "2.500 Tamba 257 ton digunakan untuk operasi pasar, GPM atau bantuan pangan bisa sampai akhir Maret sampai H+1 Idul Fitri. Tapi kalau misalnya permintaan sangat besar, kita datangkan lagi," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan lagi, bahwa untuk Ramadhan dipastikan pihaknya aman. Kemudian stok ini bisa digunakan untuk stabilisasi. Kemudian menjelang Ramadhan juga nanti ada rencana bersama dinas terkait sesuai permintaan untuk operasi pasar murah.

Ia menambahkan, adapun beras didatangkan adalah CBP, namun kebutuhannya digunakan untuk SPHP dan bantuan pangan. Total data itu khusus Tarakan dan Nunukan.

Sri Budi Prasetyo 05032024
Pimpinan Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo.

"Karena Bulog Tarakan membawahi juga Nunukan di mana sebelumnya, membawahi juga Bulungan. Namun sekarang sendiri berdiri. Utara darat ada kancab sendiri," bebernya.

Harga SPHP kemasan 50 kg dihargai Rp10.250 per kg dan harga jual maksimal HET Rp11.500 per kg.

Antisipasi harga naik, ia melanjutkan yang pertama, menyerukan bantuan pangan. Kemarin memang harga sempat naik karena bantuan pangan berhenti. "Karena ada pemilu, kebutuhan beras banyak sekali. Bisa jadi jelang pemilu, gak ada penyaluran SPHP. Saya dapat informasi harga mulai turun. Kalau di produsen kisaran Rp13.200," ujarnya.

Ia mematok produsen karena akan dilihat lagi prosesnya akan dibuat apa. Rp13.200 adalah beras asal bahannya, medium atau premium ada jenisnya.

"Jangan kaget harga berbeda. Premium bermacam tapi konsumen lebih tahunya merek. Kalau di lapangan ini, di pasar di angka Rp17 ribu sampai Rp18 ribuan premium," ujarnya.

Ia membenarkan saat pemilu kemarin ada permohonan Bawaslu untuk menghentikan kegiata yang mengumpulkan masyarakat karena bantuan pangan dikumpul dalam satu titik. Semisal dari trasnporter mengirim ke kelurahan.

"Masyarakat datang ke kelurahan ambil beras. SPHP juga demikian, dikumpul satu titik nanti diambil dan ada antrean, sehingga permintaan kemarin tidak diperkenankan mengumpulkan masyarakat dalam jumla banyak," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved