Berita Kaltara Terkini

Incenerator Pengolahan Limbah B3 Beroperasi, Gubernur Kaltara Harap Dapat Deviden dan Naikkan PAD

KLH melalui Pemprov Kaltara meresmikan incenerator atau fasilitas pengolahan pimbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari kegiatan fasyankes.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang aaat melakukan uji coba pembakaran limbah B3 fasyankes dengan incenerator di Tanjung Selor, Bulungan (TRIBUNKALTARA.COM / DESI KARTIKA AYU NURYANA) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Pemprov Kalimantan Utara ( Kaltara ) meresmikan incenerator atau fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

Incenerator tersebut bertempat di Desa Tengkapak, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan dan berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 1 hektare (Ha).

Incenerator sendiri merupakan sebuah alat pembakar sampah yang berteknologi tinggi.

Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang mengatakan untuk kapasitas pengolahan limbah fasyankes menggunakan incenerator tersebut mencapai 2 ton sampah per hari.

Baca juga: Pemprov Kaltara Salurkan Rp 498 Miliar Dana Bagi Hasil, Kepala Bapenda Tomy Lapo Bocorkan ini

Dalam hal meningkatkan kapasitas produksi pengolahan limbah, Pemprov Kaltara akan segera memberikan himbauan kepada seluruh layanan kesehatan di Provinsi Kaltara.

"Kita akan segera memberikan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan juga layanan kesehatan lainnya untuk kemudian membakar limbah di sini (Kaltara) bukan keluar daerah," kata Zainal A Paliwang kepada TribunKaltara.com, Rabu (6/3).

Pabrik pengolahan limbah B3 atau Incenerator ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kaltara.

Tentu saja kehadirannya diharapkan dapat menyumbang deviden untuk Kaltara sendiri.

Selain itu, Gubernur Zainal A Paliwang mengatakan bahwa potensi limbah di Kaltara mencapai angka 20 ton perhari.

Dengan adanya incenerator ini, Gubernur berharap agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan mengalami peningkatan.

Namun, ia juga menyampaikan bahwa kendala saat ini adalah rata-rata rumah sakit dan layanan kesehatan di Kaltara ini sudah memiliki kontrak dengan pabrik pengolah limbah di luar Kaltara.

Baca juga: Terungkap Alasan Ditpolairud Polda Kaltara Periksa Dokumen Speedboat Reguler di Nunukan

"Kita berikan waktu dulu untuk mereka (rumah sakit) menyelesaikan kontraknya dengan pabrik pengolah limbah lainnya. karena tidak etis jika meminta mereka langsung memutus kontraknya," lanjutnya.

Incenerator yang dikelola oleh BUMD PT Benuanta Kaltara Jaya, nantinya tidak hanya melayani pembakaran limbah dari rumah sakit di Kaltara, namun juga rumah sakit daerah tetangga.

"Kalau bisa, kita tarik untuk rumah sakit dari Berau atau dari kota lain untuk membakar limbahnya disini," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved