Jejak Islam di Kaltim
Kisah Tunggang Parangan, Pembawa Islam Pertama ke Kutai, Dapat Gelar dari Kerajaan Kutai Kartanegara
Kisah terkait sosok Tunggang Parangan punya banyak versi dengan cerita yang terus jadi legenda dari mulai kedatangannya ke Kerajaan Kutai Kartanegara.
Jika ditelusuri, melalui leluhur yang bercerita, kata Abdul Munir, memang pasti banyak perbedaan dalam menyampaikannya.
Tetapi, sepengetahuan apa yang telah disampaikan turun temurun, Tunggang Parangan mengajarkan salat, mengaji, yasinan, itu lah yang diajarkan Tunggang Parangan sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Baca juga: Pentas Seni dan Budaya di Malinau, Menampilkan Cerita Sejarah Kesultanan Bulungan
Data yang valid terkait wafatnya Tunggang Parangan juga belum diketahui, hanya makam beliau memang ditemukan di Kutai Lama.
Tunggang Parangan diperintah oleh keturunannya dari Yaman, termasuk ada andil Dato Ri Bandang yang menunjukkan jalan untuk melakukan dakwah di Kerajaan Kutai, sebelum akhirnya Dato Ri Bandang kembali ke Sulawesi.
"Yang memerintah (dakwah) keturunan-keturunan beliau dari Yaman, Tunggang Parangan sampai wafat di sini dan tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Dato Ri Bandang," kata Abdul Munir. (*/Mohammad Fairoussaniy)
Batu Indra Giri, Penanda Hubungan Diplomatik Masuknya Islam di Paser, Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Al Quran Tulisan Tangan Asli Khatib Muhammad Saleh, Jejak Penyebaran Islam di Paser |
![]() |
---|
Masjid Jami Darul Ibadah, Saksi Bisu Perkembangan Islam di Ujung Selatan Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Sosok Datu Bejambe, Leluhur Tokoh Penyebar Agama Islam di Paser |
![]() |
---|
Makam Kuno Bertuliskan Arab Jejak Syiar Islam di Desa Pasir Mayang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.