Stunting Malinau Diklaim Membaik Pasca Intervensi, TPPS Optimis Tahun Lalu Turun Jadi 18,3 Persen

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kondisi stunting di Malinau pada awal 2024 diklaim membaik pasca intervensi penurunan angka stunting yang dilakukan setahun lalu.

Berdasarkan Data Status Gizi Balita Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting di Malinau berada di angka 23,5 persen.

Pada tahun 2023 diproyeksi akan turun sebesar 5,2 persen berdasarkan data Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Malinau.

Dalam paparan rembuk stunting se-Kaltara, Ketua TPPS Malinau, Jakaria memaparkan angka stunting diklaim turun 5,2 persen pada tahun 2023.

Baca juga: Total 40 UPZ Tersebar di Seluruh Malinau, Baznas Sebut Zakat Fitrah Bisa Lewat Masjid Terdekat

Meskipun hasil resmi belum dirilis SSGI, penurunan angka tersebut dinilai tak jauh berbeda.

"Pada tahun 2023, hasil intervensi dan penanganan tim, kami optimis dapat turun menjadi 18,3 persen. Dimana tahun 2022 kita diangka 23,5 persen berdasarkan data SSGI," katanya.

Menurutnya, upaya ini berkesinambungan sebab penanganan dan intervensi dilaksanakan kontinyu dengan ditetapkannya lokus stunting tiap tahun.

Diantaranya dengan indikator capaian pelayanan kesehatan di Malinau yang terus meningkat.

Terutama pada aspek pencegahan diantaranya cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, pelayanan bayi lahir dan kesehatan Balita.

Baca juga: LENGKAP Berikut Perolehan Suara Parpol Dapil Malinau Hasil Rekapitulasi KPU, Demokrat Mendominasi

"Kami meyakini dengan adanya peningkatan capaian pada pelayanan kesehatan, penanganan juga akan semakin membaik," ungkapnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri