Berita Tarakan Terkini

4 Hari Bersama Pimpin Penyelamatan Pesawat Jatuh, Kepala Basarnas Tarakan Kenang Kolonel Pnb Bambang

Kepala Basarnas Tarakan, terkejut mendengar kabar wafatnya Kolonel Pnb Bambang Sudewo. Padahal sehari sebelumnya sempat jumpa saat kegiatan Sertijab.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Momen Kepala Basarnas Tarakan, Syahril bersama almarhum Kolonel Pnb Sudewo saat rilis pers dan ikut mendukung Basarnas dalam misi penyelamatan korban pesawat jatuh PK SNE di Binuang, Krayan, Kabupaten Nunukan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Untuk tim berapa lama pun di lapangan semua sudah terlatih.

Lanjut Syahril mengakui cukup mendadak kabar dukanya.

Ia sendiri menerima informasi saat itu tengah persiapan mengantarkan keberangkatan almarhum ke Jakarta.

Karena seharusnya almarhum dijadwalkan berangkat ke Jakarta.

"Beliau mengundang saya untuk mengantarkan keberangkatan beliau di VIV Room Bandara Juwata. Malam terima undangannya. Jadi hari Sabtu itu kami persiapan mau ke bandara begitu di perjalanan kami dapat informasi protokoler bahwa bapak berada di RS Pertamedika. Kami juga kaget," akunya.

Antara percaya dan tidak percaya apalagi hanya tersisa last minute sebelum berangkat.

Ia juga sempat tidak yakin kabar itu benar.

"Seperti tidak percaya jadi kami bergerak ke sana ke IGD Pertamedika. Sampai pagi padahal kondisi baik, kalau saya lihat beliau juga tidak ada riwayat penyakit jantung. Ini adalah ajal, beliau mendapat panggilan Illahi. Kita juga akan demikian, saya juga hanya menunggu waktu kapan tiba," bebernya.

Selam operasi SAR kemarin kondisi almarhum sangat baik dan prima.

Walaupun lelah karena dari pagi hingga malam, tapi almarhum yang mencairkan suasana.

"Kalau dipikir kami kurang istirahat. Pagi sampai sore malam. Tapi memang kalau ada waktu senggang kami duduk diskusi di Musala atau di smoke room. Di suasana tegang kita bawa bagaimana supaya tidak stress, presure tidak terlalu tinggi, karena komando ada di kami. Kalau pikira stress, konsentrasi akan buyar. Sehingga beliau juga ajak diskusi, beliau jiwanya paling suka guyon, jadi suasana cairnya bukan hanya di operasi tapi di mana saja," ujarnya.

Namun, takdir berkata lain.

Tuhan memanggil almarhum lebih dulu untuk berpulang.

Baca juga: BPBD Tarakan Terima Laporan Banjir, Satu Rumah Warga di Sebengkok Waru Terdampak Tanah Bergeser

Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo.
Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo. (TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA)

Kemarin kata Syahril seharusnya ada dua schedule pemberangkatan.

Pertama, istri almarhum berangkat ke Makassar kemudian almarhum ke Jakarta persiapan untuk mengikuti Lemhanas.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved