Triwulan Pertama Tahun 2024, Inflasi Kaltara Masih Terjaga di Kisaran 2,5 Persen

TANJUNG SELOR, TRIBUNKALTARA - Dalam Laporan Perekonomian Kalimantan Utara periode Februari 2024, memperkirakan inflasi Kalimantan Utara pada triwulan I 2024 masih terjaga, dalam kisaran target 2,5 plus-minus 1 persen (yoy). Kondisi ini terutama didorong oleh terjaganya tekanan inflasi seluruh kelompok.

Diprakirakan inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjaga, meskipun secara umum diprakirakan akan meningkat sejalan dengan pola historisnya pada akhir tahun.

Sejalan dengan hal tersebut, momen Pemilu di Indonesia, libur imlek, dan bulan Ramadhan dapat mendorong konsumsi masyarakat.

Berbagai strategi kembali dilakukan oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) se-Kaltara untuk memastikan kelancaran jalur distribusi dan ketersediaan pasokan, serta melanjutkan gaung dari kegiatan GNPIP (gerakan nasional pengendalian inflasi pangan) di provinsi ini.

Baca juga: Upayakan Tekan Inflasi, Pj Wali Kota Tarakan Bustan Sebut Kenaikan Harga Pangan Merupakan Siklus

Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) mengungkapkan, tekanan inflasi pada kelompok transportasi juga diprakirakan akan terjaga. Meskipun secara historis pada momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri meningkat, khususnya pada komoditas angkutan udara.

Kondisi ini terutama didorong oleh peningkatan demand masyarakat pada menjelang hari besar keagamaan nasional Idul Fitri.

Selain itu, TPID se-Kalimantan Utara juga terus mendorong penambahan maskapai dan rute penerbangan baru dari dan menuju Kaltara untuk memenuhi kebutuhan angkutan menuju Idul Fitri.

Tak hanya itu, penambahan maskapai Super Air Jet pada bulan November 2022 lalu menambah variasi maskapai di Kaltara selain Lion Air, Batik Air, dan Citilink. 

Dia memaparkan,  inflasi Kalimantan Utara Februari 2024 secara year on year (y-o-y) tercatat sebesar 2,33 persen dengan inflasi bulanan month to month (m-t-m) sebesar 0,19 persen dan inflasi tahun kalender year to date (y-t-d) sebesar 0,24 persen.

“Angka inflasi y-o-y Kaltara sebesar 2,33 persen tersebut menempatkan Kaltara pada posisi ke 8 terendah secara nasional” bebernya.

Tanjung Selor dengan inflasi sebesar 1,96 persen menempati posisi ke 8 terendah, dan untuk kategori kota, Tarakan dengan inflasi sebesar 2,05 persen menempatkan dalam peringkat ke 7 terendah secara nasional.

 “Saya berharap agar seluruh pemangku kepentingan untuk dapat selalu berkoordinasi dengan baik guna menjaga stabilitas harga, terutama dalam bulan suci Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1445 H,” ujarnya

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Kaltara tahun 2024. Pertemuan tersebut dalam rangka menjaga laju inflasi tetap terkendali menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Gubernur Zainal mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema “Langkah Proaktif Mendorong Keterjangkauan Harga Melalui Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi Komoditas Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H”.

“Kami dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan stakeholder terkait berdiskusi bersama, membahas berbagai langkah strategis untuk menjaga dan mengendalikan tingkat inflasi di daerah,” ujarnya.

Ia meminta ada komunikasi yang efektif antar TPID se-Kalimantan Utara, sebagai langkah proaktif dalam mendorong keterjangkauan harga melalui ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi.

(*)

Penulis: Edy Nugroho