Dinkes Nunukan Catat Peningkatan Kasus DBD di Kabudaya selama Maret 2024: 2 Pasien Meninggal Dunia

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat adanya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di wilayah Kabudaya selama Maret 2024.

Kepala Dinkes Kabupaten Nunukan, Miskia mengatakan pasien DBD wilayah Kabudaya dirawat di empat Puskesmas.

Diantaranya Puskesmas Tanjung Harapan, Kecamatan Sembakung Atulai pada minggu ke-9 awal Maret 2024 terlaporkan ada 2 kasus suspek Dengue.

Kemudian minggu ke-10 terlaporkan ada 8 kasus suspek dengue.

Minggu ke-11 adalah puncak kasus DBD di Kecamatan Sembakung Atulai wilayah kerja Puskesmas Tanjung Harapan yang menunjukkan angka tertinggi dari minggu sebelumnya.

"Ada 16 kasus secara epidemiologi kami melihat tren penyakit suspek Dengue di Kecamatan Sembakung Atulai ini sudah mulai meningkat," kata Miskia kepada TribunKaltara.com, Selasa (09/04/2024), pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Bupati Nunukan Beri Atensi Pada Kasus DBD, Asmin Laura Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Fasilitas kesehatan selanjutnya yang juga merawat pasien DBD yakni Puskesmas Atap Kecamatan Sembakung.

Minggu ke-11 terlaporkan 2 kasus suspek Dengue di Kecamatan Sembakung wilayah kerja Puskesmas Atap.

Meskipun 2 kasus tersebut tidak meningkat dalam tiga minggu berturut-turut, namun masyarakat perlu mewaspadai penyebaran DBD.

"Dua kasus itu berada di Desa Pagar yang jaraknya dengan desa yang ada di Kecamatan Sembakung Atulai sangat dekat. Maka tetap diwaspadai potensi penyebaran penyakit DBD," ucap Miskia.

Selanjutnya, Puskesmas Pembeliangan Kecamatan Sebuku minggu ke-10 terlaporkan ada 2 kasus demam berdarah.

Bahkan minggu ke-11 mulai meningkat angka hingga 4 kasus suspek Dengue di Puskesmas Pembeliangan.

Lalu, Puskesmas Mansalong Kecamatan Lumbis pada minggu ke-9 awal Maret 2024 terlaporkan ada 1 kasus suspek Dengue. Begitu juga pada minggu ke-10.

Namun meningkat pada minggu ke-11 terlaporkan ada sebanyak 5 kasus suspek Dengue.

Baca juga: Dipengaruhi Curah Hujan dan Kelembapan, Tren Kasus DBD di Malinau Bervariasi Dalam 3 Tahun Terakhir

2 Kasus Kematian Akibat DBD

Miskia menyebut ada 2 kasus kematian akibat DBD di wilayah Kabupaten Nunukan.

Dua kasus positif DBD tersebut terdapat di Desa Butas Bagu Kecamatan Sembakung pada akhir Maret 2024.

Kemudian pasien di Desa Patal Kecamatan Lumbis pada 6 April 2024 yang meninggal di RSUD Malinau.

"Jadi ada dua pasien meninggal dunia. Untuk kedua wilayah tersebut petugas sudah melakukan fogging untuk mencegah dan memutus penularan kasus DBD di desa tersebut," ujarnya.

Tak hanya itu, Dinkes Nunukan juga melakukan penyuluhan kesehatan melalui media sosial, masjid, siaran keliling, anjuran untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pembagian bubuk abate.

Termasuk kegiatan fogging pada desa yang sudah ada penderita positif DBD.

"Selain penyuluhan kesehatan, kami juga sudah melakukan pembagian bubuk abate dan fogging pada desa yang sudah terdapat kasus positif DBD," tuturnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official