Breaking News

Berita Tarakan Terkini

5.000 Buruh di Tarakan Kalimantan Utara Padati Taman Berkampung, Rayakan Hari Buruh Internasional

Ribuan buruh di Tarakan, Kalimantan Utara mengikuti kegiatan dalam memperingati May Day, di Taman Berkampung 1 Mei 2024.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Momen Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2024 ikut digelar serikat pekerja, pengusaha dan pemerintah di Kota Tarakan tepatnya di Taman Berlabuh, Rabu (1/5/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Diperkirakan 5.000 buruh hadir memadati lapangan Taman Berkampung, Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (1/5/2024) pagi hingga siang ini. Para buruh berkumpul merayakan pelaksanaan Hari Buruh Internasional. Hadir seluruh perwakilan buruh Serikat Pekerja. Diantaranya ada FKUI, UKATAN, Kahutindo dan SPTI serta unsur Serikat Pekerja lainnya.

Hari Buruh Internasioal ini dirangkai dengan donor darah, pembagian tali asih, pemberian penghargaan, ada Fun Run 5K, senam zumba dan berbagai doorprize yang disiapkan.

Abustang, Ketua Panitia May Day 2024 mengungkapkan di momen hari buruh ini kedua kalinya dilaksanakan dengan damai. Ia mengungkapkan hari ini tidak ada aksi atau hal negatif dilakukan buruh atau Serikat Pekerja.

“Hari ini kami justru mengadakan kolaborasi Pemprov Kaltara, Pemkot Tarakan, Apindo Kaltara, Serikat Pekerja,” beber Abustang.

Baca juga: Peringatan May Day, Serikat Buruh Tarakan Gelar Aksi Sosial, Pemberian Tali Asih hingga Sembako

Tahun ini May Day mendapat bantuan dana dari Pemprov Kaltara. Termasuk dari Apindo dan juga pendampingan dari Polres Tarakan selama persiapan May Day.

“Hari ini kami adakan Fun Run 5K 2024, kemudian diadakan tali asih,” ujar Abustang.

Pria yang juga menjabat sebagai perwakilan Depeko dari Kahutindo mengungkapkan berbicara UMK yang berlaku saat ini bukan berarti sudah sesuai angka yang ditetapkan dan diharapkan. Selalunya dan realitanya, dari sisi buruh inginnya angka setinggi-tingginya atau angka maksimal sementara dari pihak pengusaha menginginkan serendah-rendahnya.

“Kita dari buruh mau sejahtera tapi pengusaha juga tetap untung. Adanya UU dikeluarkan pemerintah melalui PP Nomor 36 tentang Pengupahan, yang jelas sudah pasti kita mengikuti keputusan UU itu,” terangnya.
Dan lanjutnya, jika ada masalah dengan pihak pekerja dan pengusaha, bisa duduk bersama melakukan penyelesaian. Laporan dari Disnaker, berkaitan UMK hampir mencapai 90 persen perusahaan besar benar-benar menjalankan UMK.

“Perusahaan menengah ke atas. Kalau menengah ke bawah ada aturannya tentang pengupahan mereka. Misal perhotelan dilihat sistem penghasilan, pertokoan beda penghasilannya dengan perkayuan. Tidak mungkin disamakan penggajiannya,” jelasnya.

Baca juga: Peringatan May Day, Serikat Buruh Tarakan Gelar Aksi Sosial, Pemberian Tali Asih hingga Sembako

Berbicara perusahaan yang mampu melaksanakan UMK namun tidak menerapkan, menurutnya dimungkinkan masih ada namun bisa saja menambahkan aspek indikator atau item lain dan hasil akhirnya mengikuti UMK besarannya. mIsalnya tambahn bonus kehadiran dan aspek tersendiri.

“Kita tidak bisa menekan karena diatur dalam perjanjian kerja. Antara pemberi kerja dan pihak pekerja. Di Tarakan kita tahu banyak pencari kerja sementara lapangan kerja masih kurang,” ungkapnya.

Dari sisi jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, menurutnya hampir semua perusahaan sudah menerapkan dan memberikan jaminan kepada pekerjanya. Apalagi perusahaan menengah ke atas sudah mewajibkan dimana satu persen dibayar pekerja sisanya dibayarkan perusahaan.

Saat ini pekerja tergabung dalam serikat pekerja, ia karena mewakili dari serikat pekerja Kahutindo sendiri cukup besar. Karena ada cabang di pertambangan batu bara, perkayuan, perhotelan, pertokoan dan juga coldstorage.

“Kemungkinana da sampai 5.000 anggota yang ada di Kota Tarakan dan se-Kaltara. Kalau serikat pekerja benar-benar aktif, yang gabung sama kami ada FKUI, UKATAN, SPTI dan Serikat Pekerja Kahutindo. Ada juga serikat pekerja rumah sakit,” pungkasnya.

Sementara itu, Peter Setiawan mengungkapkan bahwa hari ini perayaan May Day menjadi pusat perhatian senasional karena belum pernah terjadi kolaborasi di wilayah lainnya seperti dilaksanakan di Kaltara dan Kota Tarakan.

Abustang, Ketua Panitia May Day 2024 01052024
Abustang, Ketua Panitia May Day 2024.

“Kita akui pengusaha tanpa pekerja, perusahaan tak bisa jalan. Dan pengusaha tanpa pemerinta juga demikian, tak bisa jalan. Kita harus bisa menjadi mitra pemerintah, pekerja dan pengusaha. Tahun lalu May Day yang kita jalankan menjadi percontohan di Indonesia dan bahkan saya dapat ucapan selamat karena Tarakan tetap kondusif taka da demo dari pihak pekerja,” ujarnya.

Ia mewakili pengusaha mengungkapkan terima kasih dan apresiasi luar biasa. Walaupun perayaan dilakukan hanya mmebutuhkan waktu dua pekan persiapan dan belum ada anggaran saat itu.

“Yang penting tujuan positif dan akhirnya Tuhan beri jalan. Saya dari Apindo ucapkan selamat kepada semua pekerja, selamat hari buruh ke-46 tahun. Karena di Indonesia itu baru muncul sekitar tahun 1978,” bebernya.

Sementara istilah May Day sendiri lanjut Pter sudah ada sejak kurang lebih tahun 1923 secara internasional atau sudah mencapai 100 tahun. Di momen perayaan May Day hari ini, berharap kolaborasi yang terjadi.

“Kalau dulu dua tahun sebelumnya, bersama serikat pekerja berembuk kadang sampai banting meja, sekarang sudah berbeda. Ada UU Naker, kita mengikuti aturan jelas, termasuk pengusaha harus taat. Semoga tahun depan acara lebih besar lagi dari hari ini kalau perlu ada lomba lari 10 kilometer,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved