Berita Tarakan Terkini

20 Tahun tak Dikeruk, Sedimentasi Embung Persemaian Setinggi 2 Meter, PDAM Beber Dampak Pelayanan

Selama kurang lebih 20 tahun tak pernah dikeruk, sedimentasi di Embung Persemaian mencapai ketinggian 2 metet meter. Ini kata Perumda Tirta Alam.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Kondisi Embung Persemaian saat dilakukan pengerukan sedimentasi yang terlalu tinggi. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selama kurang lebih 20 tahun tak pernah dikeruk, sedimentasi di Embung Persemaian mencapai ketinggian 2 metet meter.

Perumda Tirta Alam PDAM Kota Tarakan melakukan pengerukan dalam rangka memaksimalkan kapasitas embung untuk menampung air.

Sejak dua pekan berjalan kemarin pengerukan dilakukan dan per Minggu (12/5/2024), kegiatan pengerukan sudah selesai.

Ini disampaikan Direktur Perumda Tirta Alam PDAM Kota Tarakan, Iwan Setiawan melalui Kabag Humas, Sunarto mengungkapkan pengerukan di Embung Persemaian dilakukan beberapa pekan.

Baca juga: Update Harga Tiket Pesawat Makassar ke Tarakan Kalimantan Utara Pekan ke-3 Mei 2024

"Per Minggu sore pukul 17.00 WITA pengerukan dinyatakan selesai. Kemarin alat sudah diambil dari pihak pengerukan BWS yang punya. Kemarin BWS diminta bantuan ke PDAM dan alhamdulillah pengerukan sudah selesai dan hari ini mulai proses pengisian Embung Persemaian," beber Sunarto.

Ia melanjutkan kembali, normalnya embung tersebut, debit air harusnya 245 liter per detik. Namun, saat inu mencapai 180 liter per detik artinya ada penurunan debit. Namun ia mengistimasikan, perkiraan sore nanti sudah kembali normal kembali.

"Selama tidak ada gangguan yang kita tidak sengaja. Artinya tiba-tiba listrik mati, pas proses pengisian ads pipa gede bocor otomatis harus mematikan instalasi," jelasnya.

Ia menambahkan selama pengaruhi memang sempat mempengaruhi pelayanan. Di antaranya, ada beberapa wilayah tidak mengalir. Di antaranya Jalan Gajah Mada, kemudian Jalan Cenderawasih sebagian, lalu Selumit Darat, Jalan Bhayangkara, Jalan Mulawarman, Jalan Aki Babu, Selumit dari pegunungan, kemudian Sebengkok AL, Karang Rejo, Karang Anyar, Yos Sudarso Juata Harapan dan Aki Balak.

"Khususnya wilayah Tarakan Barat dan Tengah sebagian. Namun untuk Timur tidak ada masalah. Prediksi saya, nanti malam atau besok sudah kembali normal," terangnya.

Ia melanjutkan kembali, saat ini pihaknya menunggu proses pengisian embung . Karena ada dua embung. Pertama embung yang berada di dekat wana wisata dekat perumahan dan kedua embung yang saat ini dilakukan pengerukan.

"20 tahun tidak pernah ada pengerukan dan zamannya Pak Iwan ini baru ada action. Banyak terobosan yang kemarin tidak bisa dikerjakan, alhamdulillah bisa dikerjakan di tahun berikutnya," jelasnya.

Baca juga: Pemilik Konter di Tarakan Sulap Handphone Second Jadi Baru, Lengkap Kotak, Charger dan Nomor EMEI

Kondisi kedalaman normalnya minimal 4 meter atau 3,80 meter. Namun melihat kondisi saat dikeruk ekskavator hanya tersisa semeter tampungannya.

"Makanya saat hujan deras, dimana mana banjir, begitu satu minggu tidak hujan, di sana kering karena sedimentasinya tinggi. Ketinggian sedimentasinya 2 meter lebih. Normalnya harusnya 245 liter per detik," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved