Basarnas dan Bandara Juwata Tarakan Teken MoU, Operasi Keselamatan Penerbangan di Kalimantan Utara.

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Tarakan dan Kantor Penyelenggara Bandar Udara Juwata Tarakan melakukan perjanjian kerja sama tentang penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan pesawat udara, Selasa (14/5/2024).

Diketahui perjanjian kerja sama operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan pesawat Udara merupakan pedoman kerja sama antara Basarnas Tarakan dan Kantor Penyelenggara Bandar Udara Juwata Tarakan.

Dikatakan Kepala Kansar Tarakan, Syahril proses perjanjian kerja sama bukan perkara mudah. Apalagi banyak pihak terlibat dalam mencurahkan segenap pikiran tenaga dan waktu demi tercapainya perjanjian kerja sama.

Syahril mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pihak bandara karena unit UPBU Juwata Tarakan dan Basarnas Tarakan sama-sama memiliki komitmen tinggi dalam menunjang proses keselamatan penerbangan khususnya di wilayah Kalimantan Utara.

Baca juga: KNKT Bawa Black Box ke Pusat, Investigasi Kecelakaan Pesawat Smart Air yang Kondisinya Hancur  

Dalam perjanjian kerjasama,kedua pihak sepakat membuat Letter of Operational (LOCA). Diketahui LOCA sendiri adalah pedoman bersama bagi Basarnas dan Bandara Juwata yang memiliki wilayah tanggung jawab sesuai dengan Peraturan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Wilayah Pencarian dan Pertolongan dengan Kantor UPBU Juwata Tarakan dan memiliki tanggung jawab sesuai Peraturan Menteri.

"Ini perjanjian kerjasama Dirjen Perhubungan Udara dan Basarnas, dan kami tindaklanjuti hasil evaluasi Inspektorat Penerbangan, dan sebenarnya tujuannya mempererat hubungan kerja sama di UPT daerah regional terkait kegiatan penerbangan," lanjutnya.

Kepala Bandara Juwata Tarakan Bambang Hartato juga menjabat sebagai Ketua Komite Penerbangan sehingga perlu disinergikan. Dan hal ini diakuinya sudah pernah dilalui sebelumnya. Contoh kejadian pesawat PK SNE yang terjatuh di Binuang.

"Itu contoh sinergitas kami antara Basarnas dan Bandar Juwata Tarakan dan sudah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparat negara melayani masyarakat," jelasnya.

Untuk koordinasi selama ini diakuinya sudah dijalankan. Dari sisi tupoksi kembali ke instansi masing-masing karena ada regulasi sendiri.

Bambang Hartato mengungkapkan ia mendukung dan mensupport kegiatan perjanjian kerja sama ini. Ini wujud administrasi yang dilakukan melalui sinergitas koordinasi dan komitmen bersama.

"Ini sudah kami lakukan. Kita sebagai pelayan publik harus siap selalu bilamana terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun besar harapan apa yang dilalui, biarlah kami melayani masyarakat dengan baik tanpa ada hal yang tidak kita harapkan," ujarnya.

Ia juga berharap Basarnas Tarakan hanya bertugas stanby sigap dan terus berlatih.

"Berlatih saja sampai seprofesional mungkin. Artinya ketika stanby dan tidak melakukan tupoksinya, operasional kami juga insyaAllah tidak terjadi sesuatu hal yang kita tidak harapkan. Semua lancar, sehat selamat," jelasnya.

Hal perlu dievaluasi lanjutnyaa dari insiden kemarin, tentu sinergi yang terjalin harus tetap terjaga.

"Harapannya ada peningkatan lebih baik lagi, mengikuti eranya. Secara over all, silaturahmi kerja sama sinergi semua komponen, saya sebagai Ketua Komite sangat berterima kasih dengan Basarnas sebagai mitra terkait masuk dalam komite kami insyaAllah apa yang kita lakukan jadi kebaikan bagi masyarakat," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah