Opini

Rupiah Menguat, Lepas Dollarmu Sekarang!

Masyarakat sebut “nilai kurs”. Konsekuensi logis dari nilai kurs itu, hubungan antara satu mata uang dengan mata uang yang lain bersifat dua arah.

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com
Ilustrasi - Jika kita menggunakan Dolar Amerika Serikat dengan rupiah (Rp) maka, pada saat nilai tukar dolar menguat maka rupiah melemah.  

Oleh: Dr Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Borneo Tarakan

TRIBUNKALTARA.COM - Setiap mata uang punya dua sisi. Bukan sekedar sisi gambar dan nilainya, namun juga sisi manfaat dari uang.

Ekonomi modern melihat bahwa, uang bukan hanya alat tukar, tetapi juga sebagai komoditas. Uang juga diperjual-belikan. Ia diperjual-belikan antara satu mata uang dengan mata uang lainnya.

Dampak dari jual-beli itu maka setiap mata uang akan memiliki nilai tukar (exchange rate).

Masyarakat sebut “nilai kurs”. Konsekuensi logis dari nilai kurs itu,  hubungan antara satu mata uang dengan mata uang yang lain bersifat  dua arah.

Jika kita menggunakan Dolar Amerika Serikat dengan rupiah (Rp) maka, pada saat nilai tukar dolar menguat maka rupiah melemah. 

Sebaliknya jika rupiah menguat terhadap dolar maka, dollar pada saat yang sama menjadi lebih murah harganya.

Dr Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan.
Dr Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan. (HO)

Dalam istilah “pasar uang” jika mata uang dolar mengalami apresiasi maka pada saat yang sama rupiah akan terdepresiasi terhadap Dolar Amerika Serikat.

Sebaliknya jika rupiah ter-apresiasi maka, Dolar Amerika Serikat mengalami depresiasi terhadap rupiah.

Baca juga: KPwBI Kaltara Gelorakan Cinta Bangga Paham Rupiah, Ajak Masyarakat Hadiri Gebyar CBP Rupiah

Fenomena naik turunnya mata uang suatu negara bisa berubah oleh dua faktor.

Dua faktor tersebut adalah  mekanisme pasar dan kebijkan. 

Perubahan nilai tukar mekanisme pasar dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap uang itu.

 Jika mata uang banyak dimanfaatkan maka, permintaan tinggi.

Akibatnya  harganya naik atau mengalami apresiasi. Sebaliknya mata uang yang sedikit permintaannya maka  ia akan mengalami depresiasi alias nilai tukarnya akan rendah

Fenomena perubahan nilai tukar yang kedua adalah akibat, kebijakan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Bisa Pemerintah atau bank sentral suatu negara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved