Berita Kaltara Terkini

Minyak Goreng Subsidi Merek Minyakita Langka di Kalimantan Utara, Begini Penjelasan Disperindagkop 

Sudah beberapa hari ini minyak goreng merek Minyakita kosong di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Akibat kosong ini jadi langka ditemukan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM
Ilustrasi. Minyak goreng produk dari BUMN dengan merek Minyakita mengalami kelangkaan di pasaran di Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR- Terjadi kelangkaan minyak goreng bersubsidi merek Minyakita di Kalimantan Utara sejak beberapa hari terakhir. Salah satunya di Tanjung Selor, Bulungan, ibukota provinsi Kalimantan Utara.

Beberapa warga mengaku kesulitan mendapat minyak goreng kemasan merek Minyakita yang harga terjangkau ini. "Biasa pakai Minyakita. Karena memang lebih murah. Tapi susah didapat sekarang. Di warung, di pasar tidak ada," kata Suprianto, pedagang makanan di Pujasera Tanjung Selor.

Kekosongan minyak goreng yang disalurkan melalui Bulog ini, diakui juga oleh beberapa pedagang di Pasar Indu mengaku, di beberapa distributor tempatnya membeli Minyakita juga mengalami kekosongan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltara, Hj Hasriyani mengakui, saat ini sulit mendapatkan Minyakita. 

Baca juga: Carikan Pengganti MinyaKita, Bulog Siap Datangkan Tropica, Warna Bertahan Sampai 5 Kali Penggorengan

Kondisi ini bahkan membuat pihaknya tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan, melalui program Subsidi Ongkos Angkut (SOA). 

Diakui Hasriyani, beberapa bulan terakhir stok minyak goreng merek minyakita di distributor kosong. 

"Kami juga sendiri untuk SOA, kesulitan mendapatkan minyakita. Kami sudah minta dari distributor untuk memenuhi kebutuhan khusus untuk minyak ke perbatasan. Tapi dari distributor khusus untuk minyak Kita itu, sekarang memang agak kosong," kata Hasriani.

Informasi yang diperoleh, ungkapnya, kedatangan minyak goreng merek ini, sebulan sekali atau dua kali. "Nah untuk saat ini memang masih kosong," lanjutnya.

Hasriyani menyoroti keberadaan Perum bulog, selaku salah satu penyalur minyakita. Menurutnya, sebagai BUMN yang ditugaskan penyanggah logistik, mestinya harus memastikan ketersediaan stok, tidak boleh kosong. 

Minyakita 02 05062024
Ilustrasi. Minyak goreng produk dari BUMN dengan merek Minyakita mengalami kelangkaan di pasaran di Kalimantan Utara.

"Artinya di Bulog enggak boleh kosong. Apa yang dibutuhkan masyarakat, Bulog tetap harus ada. Berbeda dengan distributor, karena dia penugasan khusus selaku BUMN khusus logistik seyogyanya apanya dibutuhkan masyarakat bapok (bahan pokok) itu Bulog harus tetap ada," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasriyani membenarkan ada rencana kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng merek MinyaKita

"Iya memang ada (rencana kenaikan). Tapi masih wacana. HET akan naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu per liter," ungkapnya. 

Menurut Hasriyani, sampai saat ini pihaknya belum menerima tembusan surat resmi. Infomasi kenaikan baru diperoleh dari pernyataan menteri terkait di televisi. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved