Berita Bulungan Terkini

Harga Lebih Murah jadi Alasan Masyarakat Tanjung Selor Pilih Belanja dan Berjualan di Pasar Subuh

Sulitnya mencari lokasi untuk berjualan di Pasar Induk Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara menjadi alasan bagi pedagang memilih pasar subuh

TribunKaltara.com/ Rismayanti
Aktivitas Jual Beli Pasar Subuh Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), Minggu (30/6/2024). (TribunKaltara.com/ Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Sulitnya mencari lokasi untuk berjualan di Pasar Induk Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) menjadi alasan bagi pedagang memilih Pasar Subuh.

Seperti halnya dengan Sulastri (54) salah satu pedagang di Pasar Subuh Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Ia menyampaikan kepada jurnalis TribunKaltara.com saat ditemui di Pasar Subuh Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), Minggu(30/6/2024) ia dan suaminya memilih berjualan di Pasar Subuh lantaran tidak memiliki tempat di dalam Pasar Induk.

"Saya berjualan di Pasar Subuh karena di dalam tidak ada tempat, kalau sewa ya mahal," ujar Sulastri (54).

Baca juga: Penggantian Videotron Simpang Pahlawan Akan Habiskan Miliaran Rupiah, Bupati Bulungan Harap ini

Lain halnya dengan Pasar Induk, ia mengaku, berjualan di Pasar Subuh hanya perlu membayar uang kebersihan dan keamanan yang biayanya sangat murah.

"Tetap ada bayar sih di sini (Pasar Subuh) tapi cuma empat ribu lah untuk biaya kebersihan sama keamanan," sambungnya.

Ia juga mengatakan, jika dibandingkan dengan pasar yang lain, minat pembeli saat pagi juga lebih banyak di Pasar Subuh.

"Saya perhatikan kalau pagi sih lebih banyak pembelinya di pasar subuh dari yang di dalam," katanya.

"Mungkin pembeli cari yang lebih murah makanya lebih pilih ke pasar subuh, malah," sambungnya.

Menurutnya, walau berjualan di Pasar Subuh cukup meleahkan namun itu tidak menjadi masalah.

"Sebetulnya capek karena kan harus bongkar susun tiap hari, tapi tidak masalah karena tidak perlu bayar tempat juga," ungkapnya.

Dalam sehari pemasukan yang didapat tergantung dari sepi atau ramainya pembeli yang datang, selain itu banyaknya jenis barang yang ditawarkan penjual bisa mempengaruhi jumlah pendandapatannya.

"Untuk pemasukan juga kita tidak bisa prediksi, kadang kalau rame pembeli ya dapat banyak, tapi kalau sepi ya dapat dikit," ujarnya

"Kadang sehari ya dapat dua ratus ribu bersihnya karena barang yang saya jual juga kan tidak banyak macamnya," sambungnya.

Jika Sulastri (54) memilih Pasar Subuh karena harga sewa yang murah, lain halnya dengan Anni (33) salah satu pembeli yang memilih Pasar Subuh lantaran harga yang ditawarkan lebih murah dan sayuran yang dijual pun masih segar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved