Berita Malinau Terkini
Warga di 4 Desa Malinau Kalimantan Utara Ikut Pelatihan Anyaman Rotan, Buat Tikar dan Tas
Pelatihan Anyaman Rotan dengan membuat tikar hinga tas ini diperuntukan bagi 4 desa di Malinau Kalimantan Utara.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU- Sebuah kerajinan tangan dengan menggunakan bahan dasar rotan dikenal sebagai bagian dari budaya masyarakat di Malinau, Kalimantan Utara banyak digunakan sebagai alat bantu sehari-hari.
Potensi rotan hasil hutan tersebut kini makin dikembangkan ke sektor bisnis kecil-kecilan bagi warga khususnya masyarakat di sekitar hutan. Sejak dulu, warga Malinau telah memahami teknik dasar anyaman rotan, diantaranya pembuatan anjat atau tikar dan tas yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Dinas Perindag Malinau, UPTD KPH Malinau dan KKI Warsi mengadakan Roadshow Pelatihan Anyaman Rotan kerjasama dengan Balai Besar Standarisasi dan pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kemenperin RI yang diselenggarakan Juli 2024 ini,
Dalam Roadshow Pelatihan Anyaman Rotan ini dikuti 4 Desa di Malinau yakni Desa Laban Nyarit, Long Pada, Long Jalan dan Setulang pada 03 - 22 Juli 2024.
Baca juga: Belanyat Kerajinan Khas Dayak Tembus Pasar Manca Negara, Ikut Pecahkan Rekor MURI Irau Malinau 2023
Dengan pelatihan tersebut, warga dibekali keterampilan anyam termasuk dekorasi tambahan agar hasil kerajinan mampu memikat calon konsumen.
Diantaranya memadukan anyaman rotan dan pelengkap dekorasi lainnya, seperti kulit sintesis. Termasuk mengatur pola anyaman agar terlihat estetik.
Ibu rumah tangga asal Malinau, Makda Pelipus mengatakan rata-rata perajin memahami teknik dasar anyaman rotan untuk keperluan rumah tangga.
"Biasanya kulit rotan digunakan untuk pembuatan anjat, bekang, tikar dan tas," katanya.
Hanya untuk pengembangan usaha, dibutuhkan kreativitas agar kerajinan tangan dapat diterima di pasaran.
"Seperti cara memadupadankan anyaman rotan dengan kulit sintetis. Saat ini saya sudah
mengetahui cara membuat pola sampai menjahit kulit dengan anyaman rotan menjadi dompet,”
ujar Ana, Warga Long Pada, sekaligus anggota Kelompok Usaha Perhutanan Sosial.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malinau juga memberikan bantuan alat ekonomi produktif untuk mendukung usaha kerajinan. Diantaranya, mesin anyaman rotan melalui Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi untuk efisiensi kerajinan.
Pelatihan Anyaman Rotan mencakup 4 Desa di Malinau rencananya akan dilaksanakan hingga 22 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan program pemberdayaan masyarakat bersama Dinas Perindag Malinau, UPTD KPH dan KKI Warsi Kerjasama dengan Balai Besar Standarisasi dan pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kemenperin RI.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
kerajinan tangan
rotan
budaya
Malinau
Kalimantan Utara
warga
anyaman rotan
tikar
Pelatihan Anyaman Rotan
desa
TribunKaltara.com
| Pemkab Malinau KaltaraSeriusi Tawaran Kemenpar RI, Format Festival Budaya Tahunan Akan Dikonsep |
|
|---|
| 20 Hari Irau Malinau Kaltara Catat Perputaran Uang Rp107,8 Miliar, Naik 140 Persen dari 2023 |
|
|---|
| Malinau Kaltara Genap Berusia 26 Tahun, Senjakala Batubara dan Optimisme Sumber Ekonomi Baru |
|
|---|
| Rocky Gerung hingga Lintas Generasi Hadiri Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-26 Kabupaten Malinau |
|
|---|
| Iwan Fals Siap Bawakan 20 Lagu Spesial Malam Puncak Irau, Satu Ciptaan Untuk Malinau Kaltara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Warga-Malinau-kerajinan-rotan-01-18072024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.