Berita Malinau Terkini
Hasil Uji Dua Sampel Ternak Babi di Malinau Positif ASF, Peternak Wajib Waspadai Gejala Berikut
Distan Malinau telah menerima hasil pemeriksaan uji laboratorium sampel darah ternak babi yang berasal dari peternak di Malinau, Kalimantan Utara.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Dinas Pertanian Kabupaten Malinau telah menerima hasil pemeriksaan uji laboratorium sampel darah ternak babi yang berasal dari Peternak di Malinau, Kalimantan Utara.
Hasil pemeriksaan terhadap 2 sampel ternak babi yang berasal dari Desa di Malinau Utara dan Malinau Selatan terkonfirmasi positif penyakit African Swine Fever (ASF).
Pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Uji Standar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Nomor 1846/KR.130-I.7/08/2024 terhadap sampel yang dikirimkan menunjukkan hasil positif mengidap penyakit ASF.
Kepala Dinas Pertanian Malinau, Faridan, mengatakan bahwa sebelumnya sampel darah dari ternak babi yang dicurigai mengidap ASF telah dikirimkan pada 22 dan 23 Juli 2024 lalu.
Baca juga: Buntut Viral Jovi Adhiguna Makan dan Campurkan Kerupuk Babi, Baso Afung Hancurkan Peralatan Makan
Hasilnya awal Agustus 2024, diperoleh hasil diagnosa yang menunjukkan sampel yang diperoleh dari 2 desa ini terkonfirmasi Positif ASF.
"Terhadap sampel darah babi, diperoleh hasil positif terhadap penyakit African Swine Fever (ASF), maka perlu dilakukan penyebarluasan informasi terkait penyakit tersebut dari tingkat desa hingga RT," ungkapnya, Selasa (6/8/2024).
Dinas Pertanian meminta agar Peternak mewaspadai potensi penyebaran penyakit ASF pada Babi yang dapat meluas ke sejumlah desa.
Langkah kewaspadaan telah dikeluarkan Dispertan Malinau melalui Surat Nomor 524/409/DISTAN III terkait Himbauan kesiagaan ASF di tiap kecamatan.
Saat ini, gejala yang sama terpantau di 8 desa di Malinau, Kalimantan Utara. Sehingga Peternak perlu mewaspadai penyebaran.
Penyakit ASF atau African Swine Fever tidak berbahaya pada manusia. Namun dampaknya dapat sangat merugikan Peternak karena tingkat penyebarannya yang masif.
Dinas Pertanian Malinau melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan meminta agar Peternak babi termasuk masyarakat mewaspadai gejala-gejala awal yang menunjukkan ternak terinfeksi.
Baca juga: Evakuasi Laka Sungai di Perairan Sesayap Malinau, Belasan Ternak Babi Dilaporkan Ikut Tenggelam
Untuk mengetahui adanya gejala klinis lain yang mengarah pada infeksi virus ASF pada babi, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Ditandai dengan demam tinggi pada ternak babi, depresi, anoreksia, kehilangan selera makan, kemerahan pada kulit (terutama pada telinga, perut, dan kaki), kegugupan, gangguan pernapasan, muntah, diare (kadang-kadang berdarah), serta aborsi pada babi bunting dengan waktu 6-13 hari (rata-rata 20 hari).
(*)
Penulis: Mohammad Supri
| Jaga Lingkungan Tetap Bersih Selama Irau Malinau, Begini Cara Kerja Petugas Kebersihan |
|
|---|
| Strategi Penguatan, Dividen Bank Daerah Dikonversi untuk Modal Usaha Pelaku UMKM di Malinau |
|
|---|
| Mengenal Nanas Madu, Komoditas Primadona Kecamatan Sungai Boh Malinau Khas Perbatasan Kaltara |
|
|---|
| Pemerintah Didesak Fungsikan Peruntukan PLBN Long Nawang di Malinau, Lewat Forum Sosek Malindo |
|
|---|
| Pemekarab DOB Apau Kayan di Malinau Kalimantan Utara Kembali Disuarakan, Begini Alasannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Petugas-medik-veteriner-Bidang-Peternakan-dan-Kesehatan-Hewan-JF.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.