Berita Tarakan Terkini

RSUD dr H Jusuf SK Beber Kronologi Keluhan Kemoterapi, Benarkan Ada Dokter PNS tak Layani Pasien

Buntut dari keluhan pasien kemoterapi di RSUD dr H Jusuf SK, didapati fakta ada satu dokter yang melayani kemoterapi tidak bekerja secara purna waktu.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Bangunan RSUD dr H Jusuf SK. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Apalagi meminjam dokter di Balikpapan sedikit tenaganya.

“Beda di Jawa. Mau pinjam ke Pertamedika, dan RSUKT, dokter kita sama aja, karena kita rujukan provinsi. Kami sampaikan dan akhirnya Pak Gub sampaikan bahwa nanti dari pemerintah provinsi akan bersurat terkait hal ini melalui Dinkes Provinsi Kaltara. Kami juga akan bersurat,” jelasnya.

Ia melanjutkan jika BPJS sudah menerima surat maka pihaknya akan menyusul bersurat juga.

Pihaknya sebenarnya, dengan keluarnya surat itu, juga Gubernur sudah bersurat maka berarti, itu adalah surat tertinggi.

“Pak Gubernur sudah menulis jelas apa permintaan beliau. Dan itu berdasarkan hasil tulisan dari kami dan kepala dinas,” jelas.

Langkah terdekat lanjutnya, pihaknya sudah menghubungi beberapa direktur rumah sakit di Samarinda dan Balikpapan untuk bisa meminjam dokternya.

“Maksudnya berbagi hari. Senin Selasa Rabu dari dokter kami, Kamis Jumat Sabtu dari dokter di Samarinda atau Balikpapan. Kami sudah hubungi beberapa rekan direktur di sana. Kemarin sudah sempat ketemu dan beliau sambut baik dan memang kami belum tindaklanjuti. InsyaAllah secepatnya kami akan ke sana,” jelasnya.

Dalam waktu dekat juga pihaknya akan ke Rumah Sakit Kanker Darmais untuk menyampaiakn persoalan ini juga rumah sakit jantung.

“Jadi sebetulnya bukan cuma kanker yang belum dapat jawaban. Jantung juga belum dapat jawaban, termasuk kemarin baru dilaunching. Belum dapat jawaban dari BPJS,” jelasnya.

Baca juga: Sikapi Keluhan Pasien, RSUD dr H Jusuf SK Beber Dokter tak Bisa Full Time, Opsi Rujuk Keluar Daerah

Terakhir ia menjelaskan untuk mendapat dokter prosedurnya juga tidak mudah.

Karena ia menegaskan lagi berkaitan kelangkaan profesi.

“Mereka ini bukan yang menangani ini bukan dokter spesialis. Tapi dia spesialis yang sekolah lagi jadi konsultan. Jadi sudah dokter umum, sekolah spesialis, sekolah lagi jadi konsultan. Nah mereka inilah yang menangani jantung dan kanker,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved