Berita Bulungan Terkini

Jadi Objek Wisata Sejarah, Museum Kesultanan Bulungan Kaltara Simpan Rapi Barang Peninggalan Sultan

Museum Peninggalan Kesultanan Bulungan menjadi salah satu rekomendasi objek wisata sejarah di Bulungan, yang kini menyimpan rapi peninggalan sultan.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Barang-barang peninggalan raja atau sultan (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Museum Peninggalan Kesultanan Bulungan menjadi salah satu rekomendasi objek wisata sejarah di Bulungan.

Selain memberikan nilai edukasi sejarah kepada masyarakat, museum Kesultanan Bulungan juga akan memanjakan mata para pengunjung dengan berbagai benda-benda penginggalan raja dengan cerita uniknya yang melekat.

Sejarah Kesultanan Bulungan dimulai sejak abad ke 16 Masehi yakni sekitar tahun 1771 hingga 1938 Masehi. Sedangkan bangunan istana Kesultanan Bulungan merupakan bangunan replika yang dibangun pasca tragedi Bultiken (Bulungan Tidung dan Kenyah) yang menyebabkan bangunan istana Kesultanan Bulungan terbakar.

Pada 12 Oktober tahun 1998 secara resmi Pemerintah Kabupaten Bulungan membangun ulang atau replika bangunan istana Kesultanan Bulungan dan memfungsikannya sebagai museum. Dulunya Kesultanan Bulungan ini mencakup wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan hingga Sabah (Malaysia).

Baca juga: Menginat Jejak Bergabungnya Kesultanan Bulungan dengan NKRI Lewat Napak Tilas 17 Agustus 1949

Replika istana kesultanan Bulungan yang difungsikan sebagai museum thrydkm
Replika istana Kesultanan Bulungan yang difungsikan sebagai museum dan objek wisata edukasi atau sejarah (tribunKaltara.com / Desi Kartika)

Bangunan yang dulunya menjadi tempat tinggal para raja pada masa Kesultanan Bulungan ini berlokasi di central Tanjung Palas, Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan. Memiliki jarak tempuh kurang lebih 20 menit dari kota Tanjung Selor.

Museum Kesultanan Bulungan ini dibuka untuk umum dengan biaya masuk gratis atau Rp 0 yang dibuka mulai pukul 08.00 wita hingga 16.00 wita. Saat tiba didepan museum, kita akan disuguhkan bangunan berwarna putih dan kuning yang memiliki ukiran khas Bulungan.

Halaman yang luas serta tiga buah meriam peninggalan Kesultanan Bulungan menjadi ciri khas dan daya tarik dari bangunan kuno tersebut. Selain itu berbagai macam benda peninggalan Kesultanan Bulungan serta dokumen kekayaan alam seperti minyak bumi dan batu bara juga masih tersimpan rapi di museum.

Beberapa benda peninggalan kesultana Bulungan diantarannya, replika tempat penobatan atau pelantikan raja, tempat pengantin (panggao), ranjang tempat tidur raja, kendi atau busi, alat makan dan minum para raja, keris, alat meludah, busana istri raja, foto-foto bersejarah lainnya.

Pengelola Museum, Datu Abdul Hamid menjelaskan bahwa tempat pengantin atau panggo yang saat ini berdiri merupakan hasil replika yang mana untuk bangunan aslinnya memiliki tujuh tingkatan.

“Panggo ini merupakan tempat penopatan, tempat bersanding anak raja juga, ada tujuh tingkat anak tangga,” jelasnya penuh semangat.

“Kalau in ikan sudah replika, jadi agak diturunkan ketinggiannya,” imbuhnya.

Dengan penuh semangat, pria yang juga keturunan salah satu pemangku Kesultanan Bulungan ini menceritakan setiap detil benda-benda peninggalan raja yang bersejarah. Bahkan ada beberapa benda yang dijelaskan oleh Dt Abdul Hamid memilki kekuatan magis hingga saat ini yaitu Busi atau kendi besar yang ditutup kain kuning ini dapat mengeluarkan suara seperti menangis, berbicara dan lainnya.

“Saat malam ini, kalau orang tertentu bisa dengar barang ini nangis dan mengeluarkan bunyi lainnya,” tuturnya.

Menurut Dt Andul Hamid, meskipun tidak banyak namun setiap hari ada saja masyarakat yang berkunjung ke museum kesultanan ini. Bahkan pada akhir tahun 2023 lalu beberapa pengunjung dari luar pulau Kalimantan sempat mengunjungi replika istana para raja ini.

“Setiap hari ada saja yang berkunjung, bahkan bukan hanya masyarakat lokal saja,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved