Wisata
Belangian, Desa Pindahan dari Kampung Ditenggelamkan untuk Waduk, Kini jadi Objek Wisata Menarik
Desa Belangian sendiri ditetapkan sebagai Desa Wisata sejak 2012 silam. Ini karena desa itu memiliki kekayaan alam yang menjadi daya tarik wisata.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Sumarsono
Desa Belangian sendiri baru resmi menjadi desa definitif pada 1982. Setelah sebelumnya dimekarkan dari Desa Kalaan.
"Setelah pindah dari lokasi yang ditenggelamkan pasa 1965 hingga 1970, wilayah ini masih masuk Desa Kalaan.
Bahkan sampai pada 1973 Waduk Riam Kanan diresmikan olej Presiden Soeharto. Baru pada 1982 resmi dimekarkan, dengan nama Belangian," imbuh Aunul Khoir, Kepala Desa Belangian.
Tak disangka desa yang dulu sebagai tempat "pengungsian" karena kampungnya yang lama ditenggelamkan, kini menjadi desa tujuan wisata yang banyak dikunjungi.
Aunul Khoir menyebutkan dampak semenjak adanya Geopark Meratus, dan dijadikannya sebagai Desa Wisata, mereka merasakan hal yang banyak berupa situs-situs yang ada di desa tersebut.
Ia juga menyebutkan manfaat geopark bagi desa mereka luar biasa, yang pertama adalah pendidikan bagi warga mereka.
Ini dikarenakan desa mereka yang terpencil sehingga warga mereka diajarkan untuk menerima tamu yang berkunjung ke desa mereka.
“Biasanya orang desa kan takut, kalau kami sudah tidak takut karena kami sudah kebiasaan menerima tamu,” ucap Khoir, pria asal Jawa Timur yang sudah bermukim puluhan tahun di Belangian itu.
Selain dari pendidikan tersebut, mereka juga memiliki tambahan penghasilan dengan transportasi ojek untuk membudidayakan pariwisata dan juga mereka memiliki oleh-oleh seperti sasirangan dan juga aneka cemilan untuk dibawah pulang ketika selesai berkunjung.
Untuk fasilitas sekolah mereka hanya memiliki Sekolah Dasar (SD), sedangkan SMP dan SMA tidak ada dan harus keluar desa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dibangun Jalan Darat
Desa Belangian masih sulit ditempuh lewat akses darat, karena harus melewati jalan di wilayah Pegunungan Meratus dari Desa Kiram, Kabupaten Banjar.
Ada rencana pembangunan jalan darat dari Martapura hingga Belangian. Namun seperti disampaikan Aunul Khoir, dari 18 kilometer jarak tempuh jalan tersebut, baru akan dibuka sebagai jalan representatif kurang lebih 5 kilometer.
Sisanya masih jalan yang kondisinya sulit dilewati. Apalagi saat musim hujan, sama sekali tidak dapat dilintasi kendaraan.

Objek Wisata Edukasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.