Pelantikan DPRD Tarakan

Kapolres Tarakan Tegaskan Tak Ada Tindakan Represif Aparat: Jika Ada Bisa Bentuk Tim Investigasi

Pihak Polres Tarakan menegaskan tak ada tindakan represif sebagaimana disampaikan mahasiswa dalam aksi yang terjadi di depan Kantor Pemkot Tarakan.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Aparat kepolisian dari Polres Tarakan saat mengamankan aksi demonstrasi yang terjadi di depan Kantor Pemkot Tarakan, pada Jumat (23/8/2024). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Pihak Polres Tarakan menegaskan tak ada tindakan represif sebagaimana disampaikan mahasiswa dalam aksi yang terjadi di depan Kantor Pemkot Tarakan, Jumat (23/8/2024) siang.

Kepada awak media,  Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna menyampaikan bahwa apa yang dilakukan personel sudah sesuai SOP pengamanan.

Adapun dalam pengamanan situasi tadi sebanyak  317 personel disiagakan. 

Itu terdiri dari 232  personel Polres Tarakan, kemudian 85 personel dari Brimob.

Baca juga: Anggota DPRD Tarakan yang Baru Dilantik Temui Massa di Kantor Pemkot, Berikut 6 Tuntutannya

Ratusan massa saat memadati jalan menuju Pemkot Tarakan Kelurahan Kampung Satu dalam rangka menyampaikan aspirasi dan sejumlah tuntutan, Jumat (23/8/2024).
Ratusan massa saat memadati jalan menuju Pemkot Tarakan Kelurahan Kampung Satu dalam rangka menyampaikan aspirasi dan sejumlah tuntutan, Jumat (23/8/2024). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Dimana kegiatan tadi berlangsung cukup kondusif walaupun ada personel mengalami luka-luka.

"Ada luka di kening maupun yang di jari saat kegiatan pengamanan tadi.

Ada sekitar lima personel alami luka di kepala, di intel satu, dan Samapta empat di bagian jari, yang luka di kepala kena bagian lemparan dan dari Samapta jarinya lecet," ujarnya.

Kondisinya saat ini lanjut Kapolres Tarakan, sudah bisa diobati.

Personel yang luka akibat dorongan, termasuk aksi lempar  dan personel kepolisian ikut terkena lemparan di kening.

Memang pantauan, terjadi aksi dorong mendorong dan aksi lemparan dari massa aksi.

Baca juga: Tuntutan Aksi Demo Mahasiswa dan Buruh Dipenuhi, Tim Pansus Pengawasan BBM Segera Dibentuk 

Ini yang menjadikan situasi sempat tak kondusif. 

Sampai mobio water canon tadi disemprotkan untuk menghalau kericuhan lebih besar.

Untuk mahasiswa ia juga meluruskan, tidak ada menyeret melainkan dipisahkan  personel atau dibawa persobel karena terluka dan dibawa ke mobil ambulance untuk diobati lalu dikembalikan. 

Disinggung  versi mahasiswa yang mengakui mendapatkan kontak fisik tindakan represif dan mengakui ada pecah kepala,  Kapolres Tarakan menegaskan tidak ada tindakan seperti itu.

 "Tidak ada yang pecah kepala, terlalu hiperbola. Tidak ada yang pecah kepala," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved