Berita PPU Terkini

Deputi Kemenko PMK Buka Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara 2024 di PPU, Songsong IKN Nusantara

Deputi Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum resmi membuka Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara 2024 di depan Kantor Bupati PPU.

Editor: Sumarsono
HO/Humas PPU
Deputi Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum resmi membuka Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara 2024  di Taman Penyembolun depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU). 

“SLP  ini merupakan langkah strategis menyiapkan SDM unggul untuk penyanggah wilayah IKN,” tutupnya.

Baca juga: Pemkab PPU Sudah 7 Kali Raih Piala Adipura, Asisten II Sodikin Minta Pertahankan Prestasi Daerah

Pada kesempatan yang sama Pj Bupati PPU, Makmur Marbun mengatakan bahwa FHBN 2024 yang dilaksanakan tersebut mengusung tema merajut persatuan dalam keberagaman, yang bermakna sebagai upaya untuk menciptakan keselarasan, persatuan, dan penghargaan antara berbagai budaya yang ada dalam suatu masyarakat yang beragam.

“Karena kebudayaan adalah perekat kebangsaan. Dan pada 2024 perpindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara, yang nantinya pasti akan menjadi muara berbagai budaya,” ujarnya.

FHBN ini lanjutnya, bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Nusantara, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya, mendorong kreativitas dan inovasi dalam seni dan budaya, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif.

“Pembangunan kebudayaan dapat menjadi salah satu dasar untuk pengembangan ekonomi kreatif. Produk-produk budaya seperti kerajinan tangan, barang seni, karya literatur, dan lain-lain memiliki potensi yang besar dalam rangka pembangunan kebudayaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Baca juga: Pj Bupati PPU Makmur Marbun Buka Bawaslu Super Fest 2024, Momen Kawal Pilkada Tanpa Politik Uang

Makmur Marbun juga mengatakan bahwa dengan adanya FHBN 2024 ini, sangat mendukung pelaksanaan SLP di PPU.  

Menurutnya SLP merupakan suatu model pendidikan karakter berbasiskan nilai-nilai Pancasila yang mengandung kearifan lokal, dengan mengadopsi pendekatan pentahelix.

Untuk menjadikan sekolah sebagai inkubator kemandirian tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua, guna membentuk profil pelajar pancasila dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.  (*/adv)

Penulis : Nita Rahayu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved