Berita Nunukan Terkini

Stok Ikan asal Tawau di Pasaran Nunukan Menipis, Pemilik Perahu Khawatir Diamankan PSDKP Tarakan

Buntut penangkapan sebuah perahu dengan nama PMN Manafman ukuran 6 GT oleh PSDKP Tarakan, Stok ikan asal Tawau, Malaysia di Nunukan, Kaltara menipis.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO / Kasman
Perahu yang digunakan Kasman untuk memasok ikan dari Tawau, Malaysia, belum lama ini. (HO / Kasman) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Stok ikan asal Tawau, Malaysia di pasaran Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) menipis.

Hal itu terjadi buntut penangkapan sebuah perahu dengan nama PMN Manafman ukuran 6 GT (gross ton) oleh Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Tarakan.

Tak hanya itu, puluhan box berisi ikan-ikan ukuran kecil dari Tawau, Malaysia turut diamankan petugas PSDKP.

Pemilik perahu PMN Manafman, Kasman mengatakan bahwa perahu miliknya diamankan oleh petugas PSDKP Tarakan di dekat Pasar Liem Hie Djung Nunukan pada Selasa (24/09/2024).

Baca juga: Harga Ikan Asal Tawau di Nunukan Melambung Tinggi, Stok Terbatas Diduga Dampak Penggagalan PSDKP

"Perahu saya muat ikan-ikan kecil seperti Layang-layang, Rumah-rumah, dan Ketombong dari Tawau. Jumlahnya ada 36 box jadi kalau ditotal ada sekira 1,2 ton lebih. Semua itu diamankan petugas PSDKP Tarakan," kata Kasman kepada TribunKaltara.com, Selasa (08/10/2024), pukul 14.00 Wita.

Kasman menuturkan perahunya termasuk ikan yang diamankan petugas PSDKP Tarakan, lantaran tidak mengantongi dokumen sertifikat kesehatan dari Tawau, Malaysia.

"Kalau pas kecil atau sertifikat perahu saya punya, surat izin usaha juga ada, termasuk nomor induk berusaha. Kecuali dokumen sertifikat kesehatan. Sejak 1999 saya tidak pernah lihat bentuk surat kesehatan yang diterbitkan oleh Pemerintah Tawau. Saya juga bingung. Mestinya PSDKP memfasilitasi kami nelayan agar kami tahu," ucapnya.

Menurutnya 70 persen ikan di pasaran Nunukan dipasok dari Tawau, Malaysia. Sehingga penangkapan perahu tersebut membuat pemilik perahu lainnya jadi was-was untuk memasok ikan dari Tawau.

Alhasil, stok ikan dari Tawau di pasaran Nunukan saat ini menipis. Bahkan harga ikan Tawau di pasaran Nunukan saat ini melambung tinggi hingga Rp40.000-Rp45.000 per kilo dari sebelumnya Rp25.000-Rp30.000 per kilo.

"Saya dulu pernah pasok ikan dari Berau pakai mobil itu perjalanan dua malam satu hari. Bayangkan aja kualitasnya seperti apa. Belum lagi harganya pasti mahal. Dari Sulawesi juga pernah, itu dua hari dua malam. Kalau dipasok dari Tawau, paling tiga jam saja dan pasti lebih segar," ujar Kasman.

Lanjut Kasman,"Sekarang perahu lain jadi takut mau pasok ikan dari Tawau. Kalaupun ada, ya sembunyi-sembunyi," tambahnya.

Selain itu, kata dia nelayan di Kalimantan Utara (Kaltara) masih bersifat nelayan tradisional karena hanya mampu mengambil ikan pada kedalaman laut 8 mil.

Sementara nelayan Tawau, mampu mengambil ikan-ikan di kedalaman 12 mil bawah laut dengan alat tangkap mereka.

"Jadi selain kami pasok ikan dari Tawau, kami juga bawa ikan-ikan jenis besar dari Nunukan. Seperti Bandeng, Kepiting dan ikan-ikan ukuran besar lainnya. Pergi bawa ikan kita dan pulang bawa ikan mereka," tuturnya.

Baca juga: Harga Ikan di Tana Tidung Kaltara Mahal, Pedagang Sebut Letak Daerah yang Jauh jadi Penyebab

Kasman berharap kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan kebijakan kearifan lokal kepada para nelayan di Kabupaten Nunukan.

"Biasa saya pasok ikan dari Tawau itu sampai 70 box karena selain Nunukan juga untuk warga di Sebuku, Sei Menggaris, bahkan Lumbis. Jadi tolong bijaki kami nelayan ini," ungkap Kasman.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved