Berita Tana Tidung Terkini
Perhatian Orang Tua yang Berlebihan Dapat Buat Daya Juang Gen Z Kurang, Begini Penjelasan Psikolog
Bagi anak kelahiran 1997 hingga 2012 disebut generasi Gen Z. Nah di generasi Z ini apabila perhatian orang tua secara berlebihan tak ada daya juangnya
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
Berbeda jika anak selalu diberi kemudahan dan tidak dilibatkan pada kegiatan yang dapat memicu munculnya daya juang dalam dirinya.
"Tapi kalau anak diam saja, apa-apa sudah diberikan, apa yang dia mau dituruti jadi tidak ada effort anak untuk melakukan sesuatu yang sifatnya itu kompetisi yang dapat memacu rasa mampu untuk melakukan sesuatu," imbuhnya.
Ia menjelaskan Gen Z saat ini dapat dikatakan lebih tinggi secara intelektual karena di era digital saat ini jangkauan informasi yang didapat lebih banyak.
"Meskipun Gen Z ini secara kecerdasan intelektual atau IQ lebih tinggi karena mereka lebih cepat dan lebih banyak mendapat informasi karena mereka belajar dengan jangkauan yang lebih luas daripada generasi sebelumnya," jelasnya.
Namun jika informasi yang didapat tidak dipilah dengan baik akan menimbulkan kesalah pahaman dalam mengartikan informasi tersebut khususnya yang berkaitan dengan isu mental.
"Hanya saja kalau dia didasari pembelajarannya itu terkait informasi yang kebenarannya belum bisa pertanggung jawabkan akhirnya itu menjadi salah kaprah terutama informasi tentang masalah mental," tegasnya.
Hal itu lah yang membuat anak terkadang menyalah artikan nasehat yang diberikan oleh orang tuanya dan menganggap itu sebagai bentuk penyerangan jiwa kekanakan dalam dirinya.
Baca juga: Apa itu Istilah MBTI? Tipe Kepribadian yang Sering Digunakan Gen Z di Media Sosial
"Ketika ada permasalahan mungkin orang tuanya menasehati dianggap itu bentuk penyerangan terhadap inner child mereka padahal sebenarnya itu bentuk edukasi orang tua kepada anaknya," terangnya.
Sehingga kesalahan dalam mengartikan edukasi dari orang tua itu lah yang membuat anak merasa memiliki permasalahan mental.
"Tapi itu tadi karena salah kaprah menganggap satu kata mental seperti anxiety atau depresi dan sebagainya padahal masalah mental tidak semudah itu diagnosanya," ucapnya.
Anggapan anak yang memiliki masalah mental ini lah yang justru munculnya gejala masalah mental karena adanya sugesti yang masuk ke dalam dirinya.
"Justru hal seperti itu yang membawa sugesti ke dirinya menganggap bahwa mereka itu anxiety atau depresi akhirnya timbul rasa insecure atau tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu," pungkasnya.
(*)
Penulis : Rismayanti
| Diikuti 40 Peserta, Disdikbud Tana Tidung Bersama INOVASI Kaltara Gelar Workshop Pembelajaran |
|
|---|
| Satgas TMMD ke-126, Pasang Profil dan Instalasi Air Sumur Bor 1 di Tana Tidung Capai 60 Persen |
|
|---|
| Tiga Koperasi Merah Putih di Tana Tidung Kaltara Segera Diresmikan, Masih Benahi Sistem Microsite |
|
|---|
| Pembangunan Dudukan Profil Sumur 1 TMMD ke-126 di Tana Tidung Capai 46 Persen |
|
|---|
| Dorong Pelaporan Kegiatan Penanaman Modal, DPMPTSP Tana Tidung Luncurkan Inovasi PelitA |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Ien-Maslischa-Psiklog-Tana-Tidung-01-01112024jpg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.