Demam Berdarah di IKN
Kasus DBD di Kaltim hingga Oktober 2024 Tembus 8.000 Kasus, Tren Peningkatan dari Pekerja IKN Sepaku
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) merilis, sejak Januari sampai Oktober 2024 terjadi 11.184 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) merilis, sejak Januari sampai Oktober 2024 terjadi 11.184 kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ).
Dari ribuan laporan kasus DBD tersebut terungkap hampir 50 persen pasiennya berasal dari pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Sepaku, PPU.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin membenarkan adanya tren peningkatan DBD di Kecamatan Sepaku, PPU.
Kendati demikian pihaknya mengapresiasi Dinkes PPU telah melakukan penanganan dengan baik sehingga Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian karena DBD lebih rendah.
"Memang kasus terjangkit DBD meningkat. Tapi CFR-nya hanya 0,18 persen, di bawah 0,5 persen. Artinya penanganannya baik," kata dr Jaya kepada Tribunkaltim.co, Jumat (1/11).
Baca juga: Puluhan Pekerja Proyek IKN Terkena DBD, Angka Kasus Demam Berdarah di PPU Tertinggi Kedua Nasional
Namun ungkapnya, peningkatan DBD tersebut karena gigitan nyamuk Aedes aegypti sepanjang 2024 ini tidak hanya terjadi di PPU, melainkan se - Kalimantan Timur.
Dinkes Kaltim mencatat, sepanjang 2023 lalu terjadi 6.000 kasus DBD.
Namun tahun ini, baru memasuki November kasus DBD di 2024 sudah hampir menyentuh angka 8.000.

"Tapi kita berhasil menurunkan CFR -nya (tingkat kematian karena DBD). Tahun lalu (2023) 0,38 persen. Tahun ini kita bisa tekan sampai 0,23 persen, semoga tidak meningkat lagi," ungkapnya.
Lalu apa penyebabnya? Menurut dr Jaya Mualimin, sepanjang 2024 ini Kaltim sedang dilanda curah hujan yang cukup tinggi.
Hal itu memberi ruang bagi nyamuk pemicu DBD itu leluasa berkembang biak.
Terlebih daerah PPU kini menjadi area pembangunan IKN yang memungkinkan cukup meningkatnya tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti.
"Nyamuk pembawa virus dengue ini hanya membutuhkan 10-14 hari dari bertelur sampai menjadi dewasa.
Dengan musim penghujan yang belum berhenti dan pembangunan di IKN maka ruang berkembang biak mereka semakin terbuka," bebernya.
Baca juga: Akses Jalan Negara Sepaku Menuju IKN Nusantara Mendadak Amblas, Arus Kendaraan Sementara Dialihkan
Jaya juga menegaskan seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur merupakan tempat endemi bagi nyamuk Aides aegypti.
"Yang perlu dicegah, walaupun endemic, jangan sampai terjadi KLB ( Kejadian Luar Biasa) atau wabah," ungkapnya.
Guna mencegah itu Dinkes Kaltim tengah mengelola manajemen pengobatan agar setiap warga sedari demam berdarah dan punya gejala mendapat penanganan dan pemeriksaan yang akurat.
Setiap virus tinggi akan dilakukan pemeriksaan laboratorium secara serial agar anak-anak ataupun penderita DBD tidak kekurangan cairan plasma darah.
"Kita antisipasi jangan sampai penderita kekurangan plasma. Karena bisa menyebabkan komplikasi pada jantung hingga menyebabkan kematian," jelasnya.
Selain itu, Pemprov Kaltim melalui Dinkes juga tengah memesan vaksin DBD untuk segera dikirim ke Kabupaten PPU.
"Karena anggaran terbatas saat ini kita akan dropping 3.000 vaksin dulu. Bertahap agar semua bisa dapat," imbuhnya.
Segala upaya telah dilakukan Pemprov Kaltim guna menekan penyebaran DBD.
Baca juga: Dipengaruhi Curah Hujan dan Kelembapan, Tren Kasus DBD di Malinau Bervariasi Dalam 3 Tahun Terakhir
Namun dr. Jaya menegaskan sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk memutus rantai penyebaran yang dimulai dari menghambat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan metode menguras, menutup dan mengubur (3M).
"Rajin menguras bak atau tempat penampungan air, tutup semua tempat penampungan air dan kubur barang-barang yang bisa menjadi wadah air namun tidak terpakai agar tidak menjadi sarang nyamuk bertelur," sarannya.
Berikut data kasus DBD di RSUD Sepaku, Penajam Paser Utara:
Januari: 11 pasien
Februari: 5 pasien
Maret: 1 pasien
April: 5 pasien
Mei: 16 pasien
Juni: 40 pasien
Juli: 111 pasien
Agustus: 170 pasien
September: 113 pasien
Oktober: 93 pasien
Baca juga: Dinkes Temukan 30 Kasus DBD di Tarakan Kaltara Selama Dua Minggu, Masyarakat Dimbau Laksanakan 3M
Jumlah kasus dibanding jumlah penduduk (1/100.000) per 18 Oktober 2024
5 Kabupaten Tertinggi:
> Gianyar dengan 767,8
> PPU 729,4
> Klungkung 577,7
> Bangli 477,5
> Kota Kendari 439,1.
(ave)
Demam Berdarah Dengue
DBD
Kalimantan Timur
pekerja
Ibu Kota Nusantara
IKN
Sepaku
Penajam Paser Utara
PPU
demam berdarah
Kadis Kesehatan PPU Ungkap Pemicu Peningkatan Kasus DBD di IKN, Salah Satunya Kebiasaan Jarang Mandi |
![]() |
---|
Inilah Faktor Pemicu Demam Berdarah Perlu Diwaspadai, Ternyata Bukan hanya Nyamuk Aedes Aegypti |
![]() |
---|
Cegah DBD Serang Pekerja Proyek di IKN, Otorita IKN Tingkatkan Kebijakan Kebersihan Lingkungan HPK |
![]() |
---|
Kisah Pekerja IKN Terpapar DBD: 16 Orang Sekamar Tumbang, Pasien di RSKD Sepaku Sudah Dipulangkan |
![]() |
---|
Wabah DBD Ancam Pekerja Proyek IKN di Kaltim, Inilah Langkah-langkah Khusus Dilakukan Otorita IKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.