Demam Berdarah di IKN

Puluhan Pekerja Proyek IKN Terkena DBD, Angka Kasus Demam Berdarah di PPU Tertinggi Kedua Nasional

Puluhan pekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) berjibaku melawan Demam Berdarah Dengue (DBD), angka kasus demam berdarah di PPU tertinggi kedua nasional

|
Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Puluhan pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) berjibaku melawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Mereka sebagian dirawat di RSUD Kecematan Sepaku, Penajam Paser Utara. 

Sementara untuk kasus DBD di periode yang sama yang dikeluarkan 18 Oktober 2024, kasus tertinggi terjadi di Bandung dengan 6.786 kasus, Tangerang 4.774 kasus, Depok Kota 4.277 kasus, Gianyar 4.122 kasus dan Bekasi dengan 3.861 kasus.

Kepada wartawan Tribun Muhibah mengaku pertama kalinya diserang demam berdarah.

Untuk itu saat ini ia dilema apakah ingin melanjutkan kontrak enam bulan di proyek IKN atau memilih pulang ke Sukabumi.

Sakit demam berdarah yang dirasakan membuat Muhibah susah.

“Bagaimana tidak, selama dirawat saya harus beli makanan sendiri. Bukan hanya untuk Fajri yang menunggu saya, tetapi makanan untuk saya sebagai paisen juga harus beli sendiri,” imbuhnya.

Belum lagi dengan kontrak kerjanya selama enam bulan yang ia rasakan membingungkan.

Ia mengaku awalnya dijanjikan upah Rp 175 ribu per hari, namun kenyataannya yang diterima tidak sama dengan perjanjian.

Belum lagi ia juga tidak tahu bagaimana dengan biaya perawatannya di rumah sakit.

“Untuk makan saja Rumah Sakit tidak menyediakan nasi dan saya harus keluar duit sendiri untuk beli," jelasnya.

"Kalau upah kerja itu Rp 125 ribu per hari, ya itu aja, kalau mau lebih ya lembur, Kalau ndak lembur ya ndak bakalan cukup itu, Awal-awal kita dengar dijanjikan 175, nyatanya sampai di sini segini ya udah lah," jelasnya.

Peluang untuk mendapatkan upah lebih layak di IKN yang diharapkan Muhibah tak menjadi kenyataan saat ia nekat mencari peruntungan di IKN.

Baca juga: Peningkatan Kasus DBD Awal 2024, RSUD Malinau Catat Mayoritas Pasien Rujukan Luar Daerah

Terlebih saat ia harus menderita demam berdarah membuat apa yang sudah diperoleh yang niatnya ditabung untuk anak istri di rumah harus untuk biaya perawatannya.  

"Kalau bisa pulang nanti usai sembuh, meskipunkontraknya enam bulan kalau boleh pulang ya saya pulang,” ucapnya.

Kebanyakan Pekerja IKN

Kepala Bagian Pelayanan Penunjang RSUD Kecamatan Sepaku dan Tour Plan Diskes PPU Muhamad Rumadi, menjelaskan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Sepaku lebih banyak menjangkiti pekerja IKN.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved