Berita Nunukan Terkini
Seorang Anak di Sebatik Nunukan Dilecehkan Pamannya, Alami Trauma Hingga Bawa Sajam Saat Tidur
Seorang anak perempuan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dilecehkan oleh pamannya hingga alami trauma berat.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seorang anak perempuan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dilecehkan oleh pamannya hingga alami trauma berat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan, Endah Kurniawati.
Menurutnya, anak perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pamannya berasal dari keluarga broken home (keluarga tidak utuh).
"Orang tua anak itu pisah dan ayah anak itu (korban) menikah lagi. Suaminya tidak di Nunukan. Sehingga istri atau ibu korban menjadi tulang punggung keluarga," kata Endah Kurniawati kepada TribunKaltara.com, Rabu (20/11/2024), sore.
Baca juga: DSP3A Nunukan Sebut Fenomena Pelecehan Anak Mayoritas Terjadi di Rumah dengan Pelaku Orang Terdekat

Ibu korban yang berusaha mencari nafkah sendiri, kerap kali menitipkan anaknya pada pamannya yang sudah memiliki istri dan anak.
"Suatu ketika ibunya berangkat ke Sulawesi dan tiga anaknya dititipkan ke kelurganya yang berstatus paman. Anak yang jadi korban pelecehan seksual itu anak kedua dan ketiga," ucap Endah.
Lanjut Endah,"Saat ibunya pulang dari Sulawesi, anak paling kecil ngomong ke ibunya, bunda jantung itu ini ya, sembari menunjukkan ke arah kelaminnya. Lalu, bundanya tanya, siapa yang ajarin, kata anak itu dengan polosnya, paman ajarin," tambahnya.
Endah menduga kuat paman korban telah melecehkan ponakannya yang masih polos itu.
Akibat pelecehan seksual yang dialaminya, anak kedua mengalami trauma berat hingga membawa senjata sajam (Sajam) dan meletakkan di kasurnya saat tidur.
"Anak kedua itu, tidak mau dilakukan BAP (berita acara pemeriksaan) kepolisian. Kerap kali melontarkan perkataan kasar ketika diajak ngomong. Bahkan kalau tidur sampai bawa Sajam dan diletakkan di kasur. Dia tidak mau didekatin orang dan tidak mau direhab," tuturnya.
DSP3ANunukan mengungkapkan fenomena kasus pelecehan terhadap anak, mayoritas terjadi di rumah dengan pelaku orang terdekat.
Belakangan ini kasus pelecehan seksual yang menyeret anak dan perempuan di Kabupaten Nunukan masif terjadi.
Bahkan kasus pelecehan anak sangat menyita perhatian publik, lantaran terjadi di dalam rumah dengan pelaku orang terdekat atau masih memiliki hubungan keluarga.
"Hal yang paling ekstrem dalam kasus pelecehan anak adalah pelakunya itu orang terdekat. Bisa keluarga sendiri, tetangga, atau kerabat keluarga," ungkap Endah.
Kasus Pelecehan Anak Tinggi
DSP3A Nunukan mencatat sejak Januari hingga Oktober 2024 ada 31 kasus kekerasan seksual, eksploitasi, dan kekerasan fisik terhadap anak.
Baca juga: JPU Tuntut Oknum PNS di Nunukan 5 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta, Dugaan Pelecehan Seksual
Untuk perempuan sejak Januari hingga Oktober 2024 ada sebanyak 6 kasus yang mana perempuan menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.
Sementara itu, untuk korban Kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Oranh) ada 2 kasus dengan jenis kelamin perempuan (20 tahun) dan laki-laki (19 tahun).
"Paling tinggi dalam kasus anak itu, anak menjadi korban kekerasan seksual," imbuh Endah.
Penulis: Febrianus Felis
DPRD Kaltara Kecam Bebasnya Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Nunukan, Berikut Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
KSP Tegaskan Aktivasi PLBN Sebatik Nunukan Kaltara Adalah Keharusan, Patok Batas Negara Ikut Disorot |
![]() |
---|
Cepat Tanggap, Pemkab Nunukan Kaltara Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Sebatik Timur |
![]() |
---|
DPRD Nunukan Kaltara Geruduk Kantor Staf Presiden, Desak Pemerintah RI Segera Fungsikan PLBN Sebatik |
![]() |
---|
Diduga Terlibat Sabu, Karyawan Swasta di Nunukan Ditangkap Polisi Saat Bersembunyi di Kamar Mandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.