Berita Samarinda Terkini

Pertama di Kalimantan, Terowongan Samarinda Sepanjang 90 Meter Tembus, Wali Kota Andi Harun Puas

Proyek pembangunan Jalan Terowongan sepanjang 90 meter di Kota Samarinda, Kalimantan Timur akhirnya tembus, Wali Kota Andi Harun pun menyatakan puas.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Wali Kota Samarinda, Andi Harun bersama jajarannya meninjau progres pembangunan terowongan Sultan Alimuddin-Kakap dengan mengenakan perlengkapan keselamatan. Proyek ini telah memasuki tahap akhir dengan progres mencapai lebih dari 85 persen. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – Proyek pembangunan Jalan Terowongan sepanjang 90 meter di Kot Samarinda, Kalimantan Timur akhirnya tembus, Wali Kota Andi Harun pun menyatakan puas.

Memasuki penghujung tahun 2024, proyek strategis pembangunan Terowongan ( tunnel ) di Kota Samarinda, yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap telah memasuki tahap akhir.  

Proyek pertama di Kalimantan yang menghabiskan anggaran Rp 395 miliar ini diharapkan menjadi solusi atas kemacetan yang kerap terjadi di Kota Samarinda.

Jumat (27/12/2024) kemarin, Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau langsung ke lokasi proyek pembangunan Terowongan di sisi Jalan Kakap.

Dalam kunjungan tersebut, Andi Harun didampingi kontraktor penyedia barang dan jasa, serta konsultan pengawas CCM dan CEC.

Wali Kota Andi Harun sempat memasuki Terowongan dengan mengenakan perlengkapan keselamatan.

Baca juga: Pemprov Buka Segel Proyek Terowongan Samarinda, Inilah Syarat Harus Dipenuhi Wali Kota Andi Harun

Setelah berjalan sejauh kurang lebih 90 meter, Andi Harun tiba di ujung outlet Terowongan.

Namun, akses untuk menyaksikan langsung proses penembusan kedua sisi Terowongan ini sangat terbatas, hanya 15 orang yang diizinkan masuk ke dalam Terowongan.  

Pengamatan Tribun Kaltim di lokasi, para pengunjung antusias menyaksikan proses penembusan Terowongan melalui layar monitor yang menayangkan rekaman langsung.  

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik didampingi Sekda Sri Wahyuni dan Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau langsung pembangunan jalan alternatif Jl Kakap untuk proyek terowongan Samarinda, Senin (22/1/2024).
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik didampingi Sekda Sri Wahyuni dan Wali Kota Samarinda Andi Harun meninjau langsung pembangunan jalan alternatif Jl Kakap untuk proyek terowongan Samarinda, Senin (22/1/2024). (Tribun Kaltim/Nevrianto)

Setelah menyaksikan tembusnya kedua sisi menggunakan alat dan mesin khusus, Andi Harun menyampaikan kabar menggembirakan terkait progres pembangunan Terowongan tersebut.

“Saya tadi langsung menyaksikan bagaimana lapisannya sudah tembus,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa proses penembusan Terowongan kini hampir selesai, dengan estimasi satu minggu ke depan seluruh lapisan tanah yang memisahkan dua mulut Terowongan dibersihkan.  

"Progresnya sudah mencapai lebih dari 85 persen. Ini menunjukkan hasil yang positif, bahkan melampaui target dengan kenaikan progres sekitar 3 persen," ujarnya.

Baca juga: Langgar Aturan, Megaproyek Terowongan Samarinda Disegel Pemprov, Reaksi Wali Kota Andi Harun

Selain itu, Wali Kota Andi Harus mengapresiasi kualitas pekerjaan proyek yang dinilai sangat memuaskan.

Hal ini tidak lepas dari keterlibatan kontraktor profesional serta pengawasan ketat dari konsultan yang kredibel.

"Kegiatan ini selain dilaksanakan oleh kontraktor yang profesional, juga diawasi oleh konsultan pengawas yang profesional dan kredibel," tegasnya.

Dirinya berharap, Terowongan Samarinda segera beroperasi dan segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Tinggal menunggu hari lagi kita bisa menyaksikan Terowongan dan ini kebanggaan pertama kalinya, karena proyek Terowongan dibiayai hanya dengan APBD,” katanya.

Kurangi Kemacetan

Sejumlah warga Samarinda menyampaikan harapan besar terhadap pembangunan Terowongan ini.

Anisa, warga Kelurahan Sungai Kapih mengaku senang saat mengetahui bahwa kini kedua sisi tunnel telah menembus,

Anisa menilai keberadaan Terowongan ini sangat diperlukan untuk mengurangi kemacetan, khususnya di area Gunung Manggah.

Ia juga berharap aspek keamanan Terowongan dapat dijamin mengingat ini adalah proyek Terowongan pertama di Kalimantan.

Baca juga: Jalan Tol IKN Ditarget Selesai Pertengahan 2024, Lanjut Terowongan Bawah Laut di Teluk Balikpapan

"Harapannya semoga Terowongan ini bisa beneran mengurangi kemacetan, apalagi kawasan Gunung Manggah itu kan juga sering macet, sering kecelakaan juga di sana.

Dan semoga tetap aman dilewati, apalagi di Kalimantan sepertinya belum ada dengar terowongan," ujar Anisa, Jumat (27/12).

Pendapat senada juga diungkapkan Abie, warga Kecamatan Sambutan, yang menekankan pentingnya aspek keamanan Terowongan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Mudah-mudahan aman aja, dan benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat," tutupnya.

Standar Keamanan Tinggi

Pembangunan Terowongan Sultan Alimuddin-Kakap Samarinda terus menunjukkan progres signifikan.

Dengan panjang total 426 meter, Terowongan ini dirancang untuk menghubungkan sisi inlet dan outlet dengan panjang masing-masing 13 meter, serta Terowongan utama sepanjang 400 meter.

Jalur keseluruhan yang membentang dari Jalan Sultan Alimuddin hingga Jalan Kakap memiliki panjang sekitar 700 meter.

Rezky Samudra Aprilyan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini, menargetkan penyelesaian seluruh konstruksi pada April 2025.

Baca juga: Viral di Medsos, Perempuan Asal Samarinda Cegat Jokowi, Ombeh Mengadu Ganti Rugi Lahan Tol Balsam

“Penembusan Terowongan dilakukan hingga benar-benar terbuka dari sisi inlet dan outlet.

Saat ini, kedua sisi hampir terhubung, dengan sisa penggalian sekitar lima meter.

Setelah breakthrough selesai, kami akan fokus pada tahap finishing,” jelasnya hari ini, Jumat (27/12).

Rezky memastikan bahwa pembangunan terowongan ini dirancang dengan standar keamanan tinggi.

Proses konstruksi dimulai dengan penggalian, pemasangan steel ribs (baja pelindung), penyemprotan beton setebal 20 cm, dan pemasangan tulangan baja pada segmen-segmen tertentu, terutama di titik-titik rawan seperti zona sesar atau retakan batuan.  

Untuk meningkatkan keamanan, penguatan tambahan berupa pemasangan angkur pada area rawan telah dilakukan.

Metode grouting juga diterapkan untuk mengisi celah dan mencegah kebocoran air.

“Kami memastikan desain ini dilengkapi dengan sistem drainase yang baik, termasuk pemasangan membran untuk mengalirkan air ke saluran yang sesuai,” ujar Rezky.  

Terowongan ini juga dilengkapi fasilitas darurat, seperti jetfan untuk memastikan sirkulasi udara dalam ruang terbatas, khususnya dalam kondisi darurat.

Fungsi jetfan sebagai blower akan mengeluarkan udara dari dalam Terowongan.

Selain itu, hydrant yang terhubung ke luar juga akan dipasang untuk menangani potensi insiden.

“Langkah mitigasi risiko telah disiapkan sejak awal, melibatkan tim perencana dan pelaksana yang berpengalaman,” tambah Rezky.  

Untuk memastikan kelayakan operasional, pihak proyek telah mengajukan rekomendasi kepada Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Hingga kini, dua hingga tiga kali sidang telah dilakukan untuk membahas aspek teknis.

“Perlu dicatat, KKJTJ memberikan rekomendasi terhadap kelayakan fungsi operasional, bukan persetujuan desain.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada Januari 2025 untuk evaluasi kelayakan akhir,” ujar Rezky.   (snw)  

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News        

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved