Berita Tarakan Terkini

Pasca Pengeroyokan, Kapolres Tarakan Harap Warga tak Terprovokasi, Ajak Paguyuban Jaga Kondusivitas

Pasca pengeroyokan di malam Tahun Baru, Polres Tarakan gerak cepat inisiasi lakukan pertemuan bersama sejumlah kepala tokoh masyarakat, paguyuban .

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
Dokumentasi Humas Polres Tarakan
Pertemuan Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna bersama tokoh masyarakat, paguyuban dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Kota Tarakan, Jumat (3/12/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pasca insiden penyerangan dan pengeroyokan di malam Tahun Baru, Polres Tarakan gerak cepat inisiasi lakukan pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat dan kepala tokoh Paguyuban yang ada di Tarakan.

Kegiatan pertemuan berlangsung  pagi tadi sekitar pukul 08.15 WITA, berlangsung di Kopitiam Kota Tarakan, Jumat (3/12/2024).

Kegiatan pertemuan dihadiri Ketua Kerukukan Keluarga Besar Sulawesi Selatan ( KKSS), kemudian Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT), Ketua Kerukunan Keluarga Toraja Utara ( KKTU) dan PKTU.

Dikatakan Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna, sejumlah  hal-hal dibahas dan termasuk langkah yang perlu dilaksanakan mengantisipasi jangan sampai pasca perkelahian yang terjadi di malam pergantian Tahun Baru kemarin terulang dan makin melebar isunya.

Baca juga: Makna Tari Caci yang Ditampilkan Saat Pengukuhan Paguyuban Keluarga Manggarai di Bulungan Kaltara

Turut hadir dalam pertemuan, Kapolres Tarakan, Kasat Intelkam, Kabag Ops  Brimob Polda Kaltara, KBO Intelkam KetuaKerukunan Keluarga Besar Sulawesi Selatan (KKSS), H.Tajuddin tuwo, Ketua IKAT (Ikatan Keluarga Toraja), Daud Buttu, Ketua KKTU (Ketua Kerukunan Keluarga Toraja Utara), Simon Bunga, termasuk juga Asman Parigi dan Dino Adrian selaku tokoh pemuda.

Kapolres Tarakan dalam pertemuan yang berlangsung pagi tadi mengungkapkan,  permasalahan yang terjadi di malam pergantian Tahun Baru tersebut tidak ada kaitannya dengan perkelahian antar etnis atau suku.

Artinya yang terjadi kemarin murii Jadi ini hanya melibatkan individu terutama di kalangan remaja.

"Hasil pertemuan sepakat, masing-masing ketua paguyuban  siap meredam warganya sehingga  jangan sampai persoalan ini melebar dan  tidak terpancing terhadap isu-isu yang sifatnya memprovokasi baik di media sosial maupun lainnya," ujar Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna.

Kemudian, masing-masing ketua paguyuban  segera membantu pihak kepolisian untuk menghadirkan pelaku perkelahian masing-kedua belah pihak kepada pihak kepolisian.

"Pertemuan dilakukan dalam rangka mengantisipasi pergerakan lanjutan kedua belah pihak, dan meredam isu-isu provokasi yang  ini berkembang di masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, upaya penggalangan kepada tokoh khususnya dari Sulawesi Selatan (KKSS) untuk meredam isu yang beredar sehingga tidak ada lagi pemberitaan yang dapat memprovokasi terhadap warga.

Dalam hal ini juga, Sat Brimob, Intel, Reskrim dan Sabhara melaksanakan kegiatan deteksi pengamanan dan penggalangan untuk menjaga kondusivitas Kamtibmas. Termasuk humas melaksanakan upaya meminimalisir pemberitaan media sosial yan bersifat provokatif.

"Sat Reskrim Polres Tarakan berupaya melakukan tindakan tegas sesuai undang undang yang berlaku guna memberikan efek jera terhadap para pelaku," tegasnya.

Baca juga: Kukuhkan Paguyuban Keluarga Manggarai Bulungan Kaltara, Wabub Ingkong Ala Sampaikan Beberapa Pesan

Dalam hal ini, peran aktif Bhabinkamtibmas untuk memberikan imbauan masyarakat juga terus dilaksanakan. 

"Diharapkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu yang berkembang di masyarakat," lanjutnya.

Terakhir juga ia meminta  Bhabinkamtibmas  dapat mengedukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menyerahkan kasus atau permasalahan  kepada pihak berwenang guna  menghindari terjadinya permasalahan yang baru.

(*)


Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved